tag:blogger.com,1999:blog-13458740775649915272024-03-05T14:31:47.830-08:00Keindahan Sinaran Cahaya Taqwajiwa yang terikat dengan taqwa tidak akan kering dengan belaian kasih sayangNya..ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.comBlogger79125tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-5084788896748529302013-05-08T20:20:00.002-07:002013-05-08T20:20:37.962-07:00Kisah Jenazah Diiringi Ratusan Ekor Kucing..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigruttOPVsv0MO58_UjDzx3kXEJHAGVUJkg_iRv7aQk9ksF4uKGhZ9lfCvFi7bDNnM0Sy9E-Ajaqw2wzW5J-dhzH72f8CSq9j761OHtjPORYoCKzz6oSk6cP_KwE9cdZYwPQ12FQhgYds/s1600/946220_457141161038318_1607501246_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigruttOPVsv0MO58_UjDzx3kXEJHAGVUJkg_iRv7aQk9ksF4uKGhZ9lfCvFi7bDNnM0Sy9E-Ajaqw2wzW5J-dhzH72f8CSq9j761OHtjPORYoCKzz6oSk6cP_KwE9cdZYwPQ12FQhgYds/s320/946220_457141161038318_1607501246_n.jpg" width="212" /></a><span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"type":45}" id="fbPhotoPageCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Habib Munzir Al Musawa hafizahullah menceritakan : "Terjadi beberapa
waktu yang silam saat itu saya masih di Tarim, Hadramaut. Tinggal
beberapa lama di kota syihir, wilayah Mukalla disitu ada seorang wanita
tua wafat, suatu hari saya melihat jenazah diusung. Tapi ada 1 hal yang
ganjil. Apa yang ganjil? Ketika jenazahnya diusung, banyak orang yang
mengusung<span class="text_exposed_show">nya dan ratusan ekor kucing
ikut mengantarkan jenazah. Ini ganjil, saya fikir ada jenazah diikuti
ratusan ekor kucing dan baru ini saya melihatnya. Ketika saya bertanya –
tanya, kenapa ini? Mereka memuji wanita tua yang wafat itu alaiha
rahmatullah. Di masa hidupnya nafkahnya dicukupi oleh anak – anaknya,
kerjanya tiap pagi masuk ke pasar mengambil bekas kepala – kepala ikan
yang terbuang dan ditaruh di sebuah gerobak dan ia melemparnya kepada
semua kucing yang ada di jalanan. Bertahun – tahun itu terjadi sampai
setiap pagi, ratusan kucing sudah berjajar di jalanan menunggu bagian
yang diberikan dari wanita tua itu. Ketika ia wafat, ratusan ekor kucing
itu mengantarkan jenazahnya. Berhari – hari puluhan ekor kucing tidak
meninggalkan kuburnya.<br /> <br /> Demikian hadirin – hadirat, Allah
jadikan Ibrah (contoh) bahwa setiap hewan itu mempunyai perasaan
terimakasih kepada yang memberinya. Bagaimana aku dan kalian yang selalu
diberi oleh Allah, adakah perasaan terimakasih terlintas untuk selalu
berbakti kepada Allah..."<br /> <br /> gambar hiasan : Syeikh Usamah al-Azhari hafizahullah (ulama muda al-Azhar) menyantuni seekor kucing.</span></span></span></div>
ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-73281072683932241972013-05-08T03:50:00.000-07:002013-05-08T03:50:29.606-07:00Nasihat Ulama' Ummah..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu8yXAVyuFB_3twB4_eQAEhuaP831iJ9eMJEUtDilOxNdAOhxPTXSo9jQPJl9fyJbrINdNfH3Dw4I-Levq0fmVS4eZwRYzOSBEcCAueO-9myCUXr6v4Fqp93iEF28fy3MwVAteQNX6CT0/s1600/21158_637660559581788_1008721375_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu8yXAVyuFB_3twB4_eQAEhuaP831iJ9eMJEUtDilOxNdAOhxPTXSo9jQPJl9fyJbrINdNfH3Dw4I-Levq0fmVS4eZwRYzOSBEcCAueO-9myCUXr6v4Fqp93iEF28fy3MwVAteQNX6CT0/s320/21158_637660559581788_1008721375_n.jpg" width="320" /></a><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;">NASIHAT SEORANG ULAMA' UMMAH KEPADA KERAJAAN, PEMBANGKANG DAN SELURUH RAKYAT..</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;">fahamilah kata-kata alMufassir Syeikh Mutawalli Sya'rawi rahimahullah : </span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;">"Aku ingin memberitahu kepada ummat semuanya, sama ada daripada pihak kerajaan atau parti pembangkang dan pendokong, dan kepada semua rakyat. Aku minta maaf jika aku ucapkan suatu yang kamu semua tidak suka.. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;" /><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;"><br />Aku ingin semua tahu bahawa KEKUASAAN ITU DI TANGAN ALLAH..!! Allah memberi KEKUASAAN kepada siapa yang Dia suka..<br /><br />maka janganlah ada KOMPLOT untuk mendapatkan KEKUASAAN itu..<br /><br />dan janganlah ada TIPU HELAH (PENIPUAN) untuk sampai kepadanya (KEKUASAAN)..<br /><br />Sesungguhnya Allah SWT telah menceritakan dialog antara Namrud dan Nabi Ibrahim a.s. Apa kata Allah ta'ala...???<br /><br />"Tidakkah engkau (pelik) memikirkan (wahai Muhammad) tentang orang berhujah menentang Nabi Ibrahim (dengan sombongnya) mengenai Tuhannya (sedangkan dia dalam kekafiran), kerana Allah memberikan orang itu kuasa pemerintahan (Namrud), maka KEKUASAAN itu Allah beri kepada sesiapa yang Dia mahu.."<br /><br />Maka janganlah kamu melakukan TIPU HELAH terhadap Allah, dan janganlah kamu membuat KOMPLOT (PENIPUAN) terhadap ALLAH, kerana seseorang tidak akan mendapat KEKUASAAN di dalam KERAJAAN ALLAH kecuali dengan KEHENDAK ALLAH..!!<br /><br />Kalau dia seorang yang ADIL, maka manusia akan mendapat manfaat dengan KEADILANnya...<br />dan sekiranya dia seorang yang JAHAT lagi ZALIM, MAKA RAKYATLAH YANG ZALIM..!!!<br /><br />dia menjadi HODOH dengan kezalimannya, dan ALLAH akan menjadikan dia BURUK di dada-dada manusia, maka disebabkan ALLAH menjadikan dia buruk di dada manusia, rakyat akan membenci setiap orang yang ZALIM walaupun dia tidak terlintas membenci pemerintah itu.<br /><br />Oleh sebab itu, aku berkata kepada kamu sekalian sesungguhnya kita Alhamdulillah telah jelas kebenaran pada firman Allah ta'ala, berdasarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.<br /><br />Sesiapa yang terlintas dalam kepalanya untuk menjadi pemerintah, aku nasihatkan dia supaya JANGAN MEMINTA-MINTA..<br /><br />Bagaimana kita hendak mentafsirkan firman ALLAH :<br />"dan mereka merancang perkara yang JAHAT, dan ALLAH juga turut merancang juga.."<br /><br />"Sesungguhnya mereka membuat TIPU DAYA, dan ALLAH juga membuat TIPU DAYA..."<br /><br />maka aku nasihatkan siapa yang terlintas dalam kepalanya untuk menjadi PEMERINTAH, aku nasihatkan dia supaya JANGAN MEMINTA-MINTA.. akan tetapi menjadi kewajipannya menjadi pemerintah ketika mana dia dilantik.<br /><br />Rasulullah SAW bersabda : "Siapa yang dilantik untuk sesuatu perkara, maka dia akan ditolong oleh ALLAH, dan sesiapa yang meminta-minta sesuatu perkara, maka perkara itu akan menjadi BEBAN kepadanya..."<br /><br />Wahai Tuan Presiden (Husni Mubarak-bekas presiden Mesir), aku ingin katakan satu perkara kepada engkau, mungkin ini adalah pertemuan terakhir aku dengan engkau,<br /><br />Jika nasib kami bergantung kepada engkau, moga-moga ALLAH memberi engkau taufiq (menunjukkan jalan yang benar).. dan jika nasib kamu bergantung kepada kami, moga-moga Allah menolong kamu untuk menanggung BEBAN (untuk menghadapi kami)..."<br /><br />beliau berkata lagi : "apabila kamu melihat pertarungan antara kebenaran dengan kebenaran, tidak mungkin akan kamu dapati.. SESUNGGUHNYA KEBENARAN HANYALAH SATU..!!<br /><br />Kamu tidak akan dapati dan tidak akan berterusan pertarungan antara kebenaran dan kebathilan, kerana kebathilan selalunya akan HANCUR..."</span><br />
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkyvR1iduQA1Veerz6dUbp8HyDn-LkMgkoSQcOO3ilH6ULWikEAHn-fMAlbzJvzJO9UNGzZjGLobPWfvLSS57Iw9RboCbxNn6vNNsaoW6fMYSg8QlMf1I5l2tXaAa1iVoU1PX4K9-wzHk/s1600/65623_615296261816342_751076493_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkyvR1iduQA1Veerz6dUbp8HyDn-LkMgkoSQcOO3ilH6ULWikEAHn-fMAlbzJvzJO9UNGzZjGLobPWfvLSS57Iw9RboCbxNn6vNNsaoW6fMYSg8QlMf1I5l2tXaAa1iVoU1PX4K9-wzHk/s320/65623_615296261816342_751076493_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;"></span><br />
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;"><br />Sayyidi alHabib Umar hafizahullah pula berpesan : “Tinggalkan kancah panasnya pilihanraya di wilayah kalian, jadilah penyejuk dari jiwa yang berpecah-belah dan gundah, biarkan muslimin memihak pada pilihannya masing-masing, jangan mencaci siapapun dari calon pemimpin kalian dan jangan pula terlalu memuji-muji salah satunya, tetaplah bijaksana dalam kedudukan yang menghargai semua kelompok...<br /><br />Jangan ternodai dengan permusuhan antara pendokong masing-masing. Ketahuilah dakwah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam sudah ada sebelum kancah persaingan ini ada, dan dakwah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam akan terus ada hingga seluruh kepemimpinan ini sirna, maka jangan larut dalam permusuhan dan jangan pula terpengaruh dalam keruhnya persaingan, rukunlah walau berbeza pendapat..<br /><br />Tenanglah dengan keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala, teguhlah dalam niat agung dalam penjernihan ummat. Selalulah dalam tuntunan kedamaian bagi masyarakatmu...”</span><br />
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;"><br /></span>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCpA-w9jBO_N4lQscALMyOKLKNmZrZ0F18uAcCDCtXae7BBA0ash0laOU6pY7TndHwUrdxzowdA5XxnhmtDyDAh8SWENaknpf-rsIjeedvEkZAc6I5v0K0e0Wf08riskUsB_83h6ikJ9w/s1600/395703_456840417735059_685161717_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCpA-w9jBO_N4lQscALMyOKLKNmZrZ0F18uAcCDCtXae7BBA0ash0laOU6pY7TndHwUrdxzowdA5XxnhmtDyDAh8SWENaknpf-rsIjeedvEkZAc6I5v0K0e0Wf08riskUsB_83h6ikJ9w/s200/395703_456840417735059_685161717_n.jpg" width="200" /></a><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11.333333015441895px; line-height: 9.333333015441895px;">Syeikhulhadis Maulana Abdul Hamid hafizahullah (Mudir Madrasah Miftahul Ulum, KL) berpesan :<br /><br />"Tuan-tuan yang mulia.. PRU sudah habis, yang panas mula nak sejuk, marilah kita sama-sama usaha dan fikir bagaimana kita menjadi lebih baik dari segi amalan agama, sifat dan akhlak..<br /><br />Apa yang boleh kita amal kita amalkan.. bukankah solat berjemaah boleh, tutup aurat boleh, bersatu boleh, jangan mengutu<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">k boleh, jangan mengumpat boleh, banyak lagi benda yang boleh, hukum-hukum yang tidak boleh kita laksanakan seperti hudud dan yang seumpamanya kita usahakan sedikit demi sedikit sehingga semua manusia suka pada agama pada masa tu barulah pemerintahan dapat berjalan atas hukum Allah.."<br /><br />InsyaAllah apa yang kita baca dapat sama-sama berfikir, amal dan sampaikan...</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-77597768026686773872013-04-13T02:40:00.000-07:002013-04-13T02:40:16.810-07:00PESANAN PENTING! Perasaan Ummah..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<h3 style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmIo45x3D7alQdlPhszXydVpPG21y1qJ9cPn36WbLxwGph2brGcY23JqZZg-ExefZbWCAyCVqsXZYn4DIWoysEz1klV6thsuef5phRsmVGwExl4BUyVtUkaZHe7RATtzO0vSOwNfuFN20/s1600/408021_442472812505153_1627107427_n.jpg" imageanchor="1" style="font-weight: normal; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmIo45x3D7alQdlPhszXydVpPG21y1qJ9cPn36WbLxwGph2brGcY23JqZZg-ExefZbWCAyCVqsXZYn4DIWoysEz1klV6thsuef5phRsmVGwExl4BUyVtUkaZHe7RATtzO0vSOwNfuFN20/s400/408021_442472812505153_1627107427_n.jpg" width="400" /></a></h3>
<div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 9px; font-weight: bold; line-height: 12px;">al'Allamah Syeikhul Hadis Maulana Muhammad Yusuf bin Syeikh Maulana Ilyas al-Kandhlawi rahimahullah (kiri) & ash Syahid al'Allamah al'Habib Muhammad bin Hafidz rahimahullah (kanan-ayah Hb. Umar)</span></div>
<h3 style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">
<br /></h3>
<h3 style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px;">
Syeikhul Hadis Maulana Muhammad Yusuf rahimahullah (pengarang kitab Hayatus Sahabah) menyampaikan pesanan penting terakhirnya di Daerah Raiwind, Lahore, Pakistan, pada hari Ahad selepas solat subuh, pada 24 Zulqaedah bersamaan 28 Mac 1965.</h3>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<div>
Pesanannya yang panjang ini telah dicatitkan oleh Maulana Abdul Aziz Khulnawi. Syeikh Maulana Yusuf telah memberi satu ceramah terpenting yang terakhir dalam kehidupan beliau. Selepas hamdalah (memanjat pujian kepada Allah swt) dan selawat, berlawanan dengan kebiasaan, Syeikh Maulana telah mulai berceramah seperti berikut: </div>
<div>
<br />"Tengoklah, saya tidak berapa sihat. Sepanjang malam saya terpaksa berjaga kerana tidak boleh tidur. Namun demikian saya terpaksa bercakap sebab perkara ini adalah amat penting. Sesiapa yang memahaminya dan mengamalkannya maka Allah taala akan meninggikannya dan memberikan kejayaan. Jika tidak, maka dia akan melumpuhkan kakinya sendiri (menyebabkan kemusnahan diri sendiri).</div>
<div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br />Ummat ini telah terbentuk dengan penuh susah payah. Untuk menjadikan ummat ini, Rasulullah saw. dan Sahabat-sahabat r.anhum telah banyak berusaha dan menanggung penderitaan. Musuh-musuh Islam yakni Yahudi dan Nasrani (kristian) sentiasa berusaha supaya orang-orang Islam tidak berkekalan sebagai satu ummat, bahkan berpecah belah.<br /><br />Hari ini orang-orang Islam sudah kehilangan sifat ummat. Ketika dahulu, semasa mereka hidup sebagai satu ummat, hanya dengan bilangan mereka beratus ribu orang sudah cukup untuk menguasai satu dunia. <b>Mereka pada masa itu tidak mempunyai walaupun sebuah rumah dari batu bata. Masjid pun tidak dibina dengan batu bata. Lampu pun tidak dinyalakan di dalam masjid. Lampu telah dinyalakan di dalam Masjid Nabawi hanya selepas sembilan tahun sesudah Hijrah. </b>Orang yang paling awal telah menyalakan lampu di dalam Masjid Nabawi ialam Tamim Dari r.a. Sementara itu, kira-kira seluruh kaum Arab telah memeluk agama Islam. Manusia dari pelbagai kaum, yang bercakap dalam berbagai-bagai bahasa, dan dari berbagai-bagai kabilah telah menjadi satu ummat yang bersatu-padu. Apabila kesemua perkara telah diselesaikan, maka barulah lampu telah dinyalakan di dalam Masjid Nabawi. </div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b><br /></b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b>Tetapi cahaya dari lampu hidayat telah dibawa oleh Baginda Rasulullah saw. sudah tersebar ke seluruh tanah Arab, bahkan ke kawasan-kawasan di luar daripadanya juga. Umat sudah terbentuk.</b> Selepas itu ummat telah bangun dan ke mana sahaja mereka tuju, maka negara demi negara telah jatuh di bawah kaki mereka.<br /><br /><b>Ummat ini telah dibentuk secara begini; iaitu, tidak seorang pun di kalangan ummat ini menjadi pembantu kepada keluarganya, bangsanya, saudara-maranya, partinya, kaumnya, tanahnya; tidak seorang pun yang menjadikan tujuannya mengawasi harta-benda atau anak-isteri; tetapi setiap seorang di kalangan mereka hanya melihat apakah kehendak Allah dan RasulNya.</b> </div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b>Pada zaman orang-orang Islam hidup sebagai satu ummat, di mana-mana pun jika seorang Islam dibunuh, maka seluruh ummat telah terkesan, bersimpati dan merasai kepedihan. Kini beribu-ribu dan berjuta-juta orang Islam telah disembelih tetapi kita tidak merasai apa-apa jua. </b><br /><br />Ummat bukanlah nama satu kaum atau satu golongan manusia yang bermastautin di satu kawasan. Tetapi beratus-ratus bahkan beribu-beribu kaum yang tinggal di kawasan yang berlainan bersatu-padu menjadi satu ummat. </div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b><br /></b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b>Sesiapa yang menganggap bahawa dia berasal daripada sesuatu kaum atau sesuatu daerah, dan orang lain berasal daripada sesuatu kaum atau sesuatu daerah yang lain, maka dia seolah-olah telah menyembelih ummat ini, menghancur-leburkan serta merosakkan hasil usaha baginda Rasulullah saw. dan para Sahabat r.anhum. Apabila berasing-asingan dan berpecah-belah, kita sendiri telah menyembelih ummat ini terlebih dahulu. Yahudi dan Nasrani hanya mengerat ummat ini yang sudah tersembelih.</b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Sekiranya orang-orang Islam, hari ini menjadi ummat semula, maka semua kekuatan di seluruh dunia sekalipun, tidak boleh menggerakkan walaupun sehelai bulu roma ummat ini. Bom atom atau pun roket sekalipun, tidak boleh membinasakan mereka. Tetapi sekiranya mereka dengan semangat perkauman dan kedaerahan meneruskan fahaman menghabcur-leburkan ummat, maka demi Allah, senjata-senjata dan tentera-tentera kamu tidak boleh selamatkan kamu dari kemusnahan.<br /><br />Hari ini orang-orang Islam di seluruh dunia telah dihimpit dan dibunuh dengan sebab kehilangan perasaan ummat. Mereka telah mensia-siakan pengorbanan Baginda Rasulullah saw. <b>Saya bercakap tentang perkara ini dengan kepiluan di dalam hati saya,</b> bahawa satu-satunya sebab kesemua kebinasaan dan kemunduran ini adalah kerana ummat tidak lagi berkekalan sebagai satu ummat yang bersatu-padu; bahkan mereka telah lupa apa itu UMMAT dan bagaimanakah baginda Rasulullah saw. Telah membina ummat ini!</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
"Untuk menjadi umat yang sebenar dan supaya <b>bantuan Allah bersama dengan orang-orang Islam,</b> tidak cukup dengan hanya di kalangan mereka menghidupkan solat, zikir, madrasah dan kebiasaan mengajar dan belajar ilmu. Ibnu Muljam yang merupakan pembunuh Sayyidina Ali r.a. adalah seorang yang banyak bersolat dan berzikir. Sehingga apabila orang-orang yang marah (atas pembunuhan Sayyidina Ali r.a.) sebelum membunuhnya cuba memotong lidahnya, maka dia telah berkata, “Buatlah apa yang kamu mahu, tetapi janganlah memotong lidah saya; dengannya saya boleh berzikir kepada Allah hingga ke akhir nafas saya dalam kehidupan ini.” Namun begitu Baginda Rasulullah saw. telah bersabda, “Pembunuh Ali adalah seorang yang paling buruk dan bernasib malang di kalangan ummatku.."</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Ta’lim dari madrasah telah diperolehi oleh Abul Fadhal dan Faizi juga. Ilmu dan kepandaian mereka begitu tinggi sehingga boleh menulis tafsir al-Quran walaupun dengan huruf yang tidak bertitik. Walhal merekalah yang telah menyesatkan Akbar [Maharaja India dari keluarga Mughal] dan merosakkan agama Islam. Jadi, bagaimanakah perkara yang ada pada Ibnu Muljam, Abul Fadhal dan Faizi boleh mencukupi untuk menjadi ummat yang sebenar dan mendapat nusrah ghaibiah dari Allah Taala. </div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br />Syah Ismail Syahid rah, Syed Ahmad Syahid rah, dan rakan-rakan mereka kesemua adalah satu jamaah yang unggul dan paling baik dari segi keagamaan mereka. Apabila mereka sampai ke kawasan sempadan [yakni utara-barat Pakistan yang diduduki oleh kaum Pathan], orang-orang di sana telah menjadikan mereka pembesar-pembesar mereka. Maka syaitan telah menimbulkan di dalam hati beberapa orang Islam di sana bahawa, “Mereka ini orang-orang luar, mengapakah mereka diberi kesempatan untuk mengetahui kami?” Maka mereka telah mula menentang orang-orang Islam yang teguh mengamalkan agama ini.<b>Beginilah caranya orang-orang Islam menghancurkan perasan ummat oleh sebab kedaerahan mereka</b>. Maka Allah Taala telah memberikan pembalasan dan penyeksaan dengan memberi kuasa kepada orang-orang Inggeris ke atas mereka. Ini merupakan azab daripada Allah Taala.<br /><br /><b>Ingatlah! Bahawa perkataan, kaumku, daerahku, saudaraku dan yang seumpamanya, semuanya adalah perkataan yang memecahbelahkan ummat! </b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Perkataan dan semangat sebegitu rupa adalah sangat-sangat dibenci oleh Allah Taala sehingga sedikit kesilapan dari segi ini oleh seorang Sahabat yang begitu tinggi darjatnya seperti Saad ibnu Ubadah r.a. [yang jika tidak diberhentikan dengan serta-merta pada masa itu juga, maka akan wujud perpecahan antara Ansar dan Muhajir] telah dibalas oleh Allah Taala di dunia.</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Terdapat riwayat bahawa Saad ibnu Ubadah r.a. telah dibunuh makhluk jin dan di Madinah telah kedengaran pengumuman seperti berikut, tetapi tidak kelihatan makhluk yang mengumumkannya: </div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br />[Kami telah membunuh ketua kaum Khazraj: Saad ibnu Ubadah;<br />Kami telah menjadikannya sasaran anak panah kami yang telah memasuki jantungnya!]<br /><br />Daripada peristiwa ini didapati suatu contoh dan pengajaran bahawa walaupun seseorang itu mempunyai serba-serbi kebaikan, tetapi jika ia melakukan kesilapan dengan menyebabkan perpecahan ummat, maka Allah Taala tetap akan menghancurkannya.<br /><br /><b>Ummat akan menjadi ummat yang sebenar apabila setiap individu dan golongan di kalangan ummat ini tanpa membeza-bezakan, memegang usaha yang ditinggalkan oleh baginda Rasulullah saw. </b>Dan ingatlah bahawa perkara yang memusnahkan perasaan ummat adalah keburukan dari segi muamalat dan muasyarat. Apabila satu individu atau satu golongan di kalangan ummat ini menzalimi dan tidak berbuat adil dengan yang lain, tidak menunaikan hak-haknya, menyakitinya, memperkecilkannya atau menghinanya maka timbullah perpecahan dan perasaan ummat akan hancur. Sebab inilah saya berkata bahawa ummat ini tidak dapat dibentuk dengan hanya kalimah dan tasbih. </div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b><br /></b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b>Ummat akan menjadi ummat yang sebenar melalui pengislahan muamalat dan muasyarat, melalui menunaikan hak-hak semua pihak dan melalui bersifat ikram terhadap sekalian orang. Bahkan apabila untuk menunaikan hak-hak orang lain, hak-hak sendiri dikorbankan, baharulah ummat ini akan dapat dibentuk. </b>Baginda Rasulullah saw, Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq r.a dan Sayyidina Umar r.a. telah membentuk ummat ini dengan cara mengorbankan kesemua kepunyaan mereka dan menanggung bermacam-macam kesusahan."</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Pada zaman Sayyidina Umar r.a. suatu ketika telah datang berjuta-juta dinar dan dirham dan mesyuarat telah diadakan untuk membahagi-bahagikannya. Pada masa itu ummat sudah dibentuk; yang bermesyuarat itu bukanlah daripada suatu daerah atau satu kaum atau kabilah sahaja. Bahkan manusia daripada pelbagai kaum, kabilah dan daerah berada dalam syura tersebut yang terkenal sebagai orang-orang khawas dari segi persahabatan dengan Baginda Rasulullah saw. Melalui mesyuarat, mereka denga sepenuh perhatian telah membuat keputusan bahawa dalam pembahagian tersebut, yang paling banyak akan diberi ialah kepada kabilah baginda Rasulullah saw. Kemudian kepada ahli kabilah Abu Bakar r.a. dan selepas itu kabilah Umar r.a. Maka dengan keputusan ini, saudara mara Umar r.a. telah mendapat kedudukan yang ketiga. Apabila keputusan ini telah dikemukakan kepada Umar r.a., beliau tidak meluluskan keputusan tersebut lalu berkata, Apa juga yang diperolehi dan akan diperolehi oleh ummat ini adalah kerana baginda Rasulullah saw. semata-mata. Jadi, dalam pembahagian harta ini, kita akan hanya mempertimbangkan perkaitan hubungan dengan baginda Rasulullah saw sahaja.Kabilah yang paling dekat dengan baginda akan mendapat bahagian yang paling besar. Kemudian yang kedua, yang ketiga, yang keempat dan seterusnya. Jadi, bahagian yang terbanyak telah diberikan kepada Bani Hasyim. Kemudian Bani Abd Manaf, anak-anak Qasa, Kalab, Marra dan seterusnya. Mengikut tertib ini kabilah Umar r.a. sangat jauh terkebelakang dan bahagian yang diperolehi oleh mereka adalah terlalu sedikit. Tetapi Umar r.a. tetap membuat keputusan ini. <b>Beliau sendiri telah membelakangkan kabilahnya sendiri dengan pembahagian ini. Dengan cara beginilah ummat ini telah dibentuk!</b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Untuk membentuk umat, <b>apa yang mustahak ialah semua orang perlu mencuba </b>supaya kesatuan berkekalan di kalangan ummat dan supaya tidak timbul perpecahan. Maksud sebuah hadis Baginda Rasulullah saw, “Pada hari kiamat salah seorang akan dibawa kepada Allah taala untuk pembalasan. Semasa hidup di dunia, orang itu telah mendirikan solat, membayar zakat, berpuasa, mengerjakan haji, berdakwah dan lain-lain amalan yang baik. Tetapi dia akan diberi penyeksaan. Sebab, satu perkataan yang telah diucapkannya menyebabkan peprpecahan di kalangan ummat. Ia akan dihukum, “Rasailah penyeksaan untuk satu perkataan itu yang telah mendatangkan kerugian kepada ummat.” Seorang lagi yang dihadapkan mempunyai mempunyai kekurangan dari segi solat, zakat, puasa, haji dan lain-lainnya dan dia dalam ketakutan akan azab Allah Taala, tetapi dia telah diberikan banyak pahala dan balasan baik sehingga dengan penuh kehairanan dia sendiri akan bertanya, Untuk amalan saya yang mana satu, saya dimuliakan begini? Dia akan diberitahu, Pada masa dan keadaan sekian-sekian itu engkau telah mengucapkan satu perkataan yang telah menghentikan satu pergaduhan di kalangan ummat yang ditahap perpecahan. Pada ketika perpecahan itu, ummat telah kembali bersatu padu disebabkan perkataan kamu itu. Kesemua ini adalah pahala dan balasan untuk perkataanmu itu.</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b>Di dalam membentuk ummat dan juga merosakkan ummat, peranan yang besar telah dimainkan oleh lidah. </b>Lidah boleh menyenangkan hati orang, boleh juga ia menyakiti dan memecahkan hati. Cukup dengan satu perkataan salah yang keluar daripada lidah, maka menyebabkan penggunaan tongkat dan pergaduhan dan peperangan yang sempurna telah wujud. Demikian juga dengan satu perkataan sahaja boleh mendatangkan perdamaian dan perpaduan; ia boleh menyatukan hati-hati yang berpecah-belah. Oleh itu, perkara yang paling penting ialah lidah (percakapan) <b>mesti dikawal supaya tidak disalahgunakan</b>. <b>Perkara ini hanya akan tercapai apabila seseorang itu sentiasa ada perasaan bahawa Allah ada bersama di setiap tempat dan juga Dia maha mendengar setiap perkataan yang diucapkan</b>."</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br />Di Madinah, pada zaman itu, ada dua kabilah Ansar, iaitu Aus dan Khazraj. Di antara keduanya telah terjadi pergaduhan dan peperangan sejak ratusan tahun. Apabila Rasulullah saw telah berhijrah dan sampai ke Madinah, orang-orang Ansar telah dikurniakan Allah dengan Islam. Maka dengan berkat Baginda dan Islam, pergaduhan dan peperangan itu telah terhenti dan Aus dan Khazraj telah hidup dengan aman dan damai. Melihat keadaan itu, orang-orang Yahudi telah membuat satu perancangan jahat supaya Aus dan Khazraj bergaduh dan berperang semula. Di dalam satu majlis yang dihadiri oleh orang-orang dari kedua kabilah tersebut, salah seorang (mengikut perancangan jahat tersebut) telah menyalakan api (menegangkan keadaan) dengan membaca satu syair mengenai peperangan mereka yang lama. Maka pada mulanya, mereka bertikam lidah antara satu sama lain dan akhirnya senjata telah dikeluarkan oleh kedua-dua pihak. Salah seorang telah segera mengadu kepada Baginda Rasulullah saw. Baginda saw. dengan serta merta datang ke tempat kejadian, lalu bersabda, Kamu hendak berperang sesama sendiri, sedangkan aku masih berada di kalangan kamu? baginda telah berkhutbah dengan ringkas tetapi penuh dengan semangat dan perasaan susah hati. Mereka telah memahami kesilapan masing-masing. Mereka telah sedar bahawa syaitan telah memerangkap mereka dengan perancangan jahat. Kedua-dua belah pihak telah menangis dan memeluk antara satu sama lain. Ayat suci telah diturunkan oleh Allah Taala:<br /><br />[ يأيها الذين ءامنوا اتقوا الله حق تقاته و لا تموتن إلا وأنتم مسلمون ]<br /><br />(Seolah-olah Allah memaksudkan) Wahai orang-orang yang beriman! Takutilah Allah sepertimana yang harus kamu takuti kepada-Nya dan sampai ke nafas kamu yang terakhirlah kamu hidup sebagai hamba yang menyerah diri dan mentaati Allah.<br /><br />Jadi, apabila manusia sentiasa ingat pada Allah, takut kepada kemurkaan-Nya dan sentiasa mentaati-Nya, maka syaitan pun tidak ada kesempatan untuk menyesatkannya dan ummat akan terselamat dari semua pergaduhan dan keburukan yang lain.<br /><br />[ واعتصموا بحبل الله جميعا ًولاتفرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا ً و كنتم على شفاحفرة من النار فأنقذكم منها ]<br /><br />(Seolah-olah Allah memaksudkan) Dan berpeganglah kamu sekalian secara berjemaah dengan tali Allah yakni kitab Allah dan agama-Nya dengan teguh; <b>yakni dengan sifat IJTIMA’IYYAT yang sempurna serta sifat perasaan ummat, berpegang kepada agama dan berpautlah kepadanya.</b> Jangan menjadi berpecah-belah atas perkauman atau kedaerahan atau dari segi bahasa. Dan janganlah melupakan ihsan Allah yang mana Allah Taala telah menghapuskan permusuhan yang telah berkekalan sesama sendiri di kalangan kamu dan telah menyatukan hati-hati kamu dan telah menjadikan persaudaraan satu sama lain. Semasa kamu berperang sesama sendiri, kamu sebenarnya telah menghampiri neraka sehingga kamu telah hampir jatuh ke dalamnya; Allah Taala telah memegang kamu dan telah menyelamatkan kamu dari neraka.</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Syaitan memang ada bersama kamu. Penyelesaian masalah ini adalah di tangan kamu. Kamu seharusnya berada di dalam satu golongan yang tugasnya hanyalah menyuruh kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan dan fasad.</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ<br /><br />Dan hendaklah ada di antara kamu satu puak Yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam), dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji). dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya. (Surah Aali ‘Imran: 104)<br /><br />Di kalangan ummat harus ada satu golongan yang tugasnya patut menyuruh manusia kepada agama dan segala jenis kebaikan; mereka harus meneruskan usaha untuk iman, untuk kebaikan dan kebajikan, mereka perlu usaha atas solat, atas zikir, atas ilmu yang telah di bawa oleh Rasulullah saw. Mereka juga perlu usaha untuk selamatkan manusia dari keburukan dan segala jenis maksiat. Melalui usaha sedemikian rupa ummat akan berkekalan sebagai umat yang bersatu-padu.</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
تَكُونُواْ كَالَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَاخْتَلَفُواْ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَلاَ</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
وَأُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (Yahudi dan Nasrani) Yang telah berceri-berai dan berselisihan (dalam ugama mereka) sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan Yang jelas nyata (yang dibawa oleh Nabi-nabi Allah), dan mereka Yang bersifat demikian, akan beroleh azab seksa Yang besar. (Surah Aali ‘Imran: 105) </div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br />Sesiapa yang selepas menerima kesemua nasihat-nasihat ini, dan masih meneruskan untuk mengikut jalan syaitan, berjalan secara berasingan, menimbulkan perlawanan dan merosakkan perasaan dan perpaduan ummat, maka bagi mereka ada penyeksaan yang keras.</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Kesemua ajaran dan perkara-perkara dalam agama mempunyai JORD (kesatuan) dan juga untuk kesatuan dan perpaduan. Di dalam solat ada Jord, dalam puasa ada Jord. Dalam haji ada Jord bagi pelbagai kaum dan bangsa dan negara dan manusia yang bercakap dalam berbagai-bagai bahasa. Di dalam halaqah ta’lim ada Jord. Sifat ikram (memuliakan) orang-orang Islam dan mencintai orang-orang Islam, memberi dan menerima hadiah antara satu sama lain, kesemua ini adalah yang mendatangkan kesatuan dan yang membawa ke syurga. <b>Mereka yang membuat usaha untuk kesemua amalan ini akan mendapati wajah mereka berseri-seri pada hari Hisab</b>."</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
Dan sebaliknya, benci, hasad, dengki, mengumpat, menghasut, menghinakan orang, mengecilkan hati orang dan menyakiti hati orang, kesemua ini adalah perbuatan yang menyebabkan perpecahan dan membawa ke neraka. <b>Mereka yang melakukan perbuatan tersebut akan dihinakan pada Hari Hisab (perhitungan).</b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b><br /></b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
وُجُوهٌ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكْفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ</div>
<div style="line-height: 1.5em;">
فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ<b></b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ </div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b></b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
(Ingatlah akan) hari (kiamat yang padanya) ada muka (orang-orang) menjadi putih berseri dan ada muka (orang-orang) menjadi hitam legam. Adapun orang-orang yang telah hitam legam mukanya, (mereka akan ditanya secara menempelak): Patutkah kamu kufur ingkar sesudah kamu beriman? Oleh itu rasalah azab seksa Neraka disebabkan kekufuran kamu itu. Adapun orang-orang yang telah putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam limpah rahmat Allah (Syurga), mereka kekal di dalamnya. (Surah Aali-'Imran:106-107)<br /><br />Mereka yang telah memecahbelahkan, dan menjalani perbuatan yang memecahbelahkan, telah menghancurkan perasaan ummat, maka pada hari kiamat mereka akan bangkit dari kubur masing-masing dengan muka yang hitam; mereka akan diberitahu bahawa kamu telah mengambil cara-cara orang kafir setelah kamu dikurniakan dengan Iman dan Islam. Jadi, rasailah kamu di sini azab neraka sepertimana telah kamu kufurkan. Dan mereka yang ikut jalan yang betul, wajah-wajah mereka akan bercahaya dan berseri-seri. Untuk selama-lamanya mereka akan berada di dalam rahmat Allah Ta'ala dan syurga."<br /><br />Saudara-saudaraku dan teman-temanku sekelian!<br />Kesemua ayat-ayat ini telah diturunkan pada masa orang-orang Yahudi telah cuba untuk memecahbelahkan orang-orang Ansar dan menjadikan dua kabilah Ansar bermusuhan antara satu sama lain. Di dalam ayat-ayat tersebut, perpecahan, pergaduhan dan berperang antara satu sama lain di kalangan ummat telah disifatkan sebagai kufur dan telah diberi ancaman untuk azab di akhirat.<br /><br />Pada hari ini di seluruh dunia telah berlaku usaha untuk memecahbelahkan perasaan sebagai satu ummat. <b>Jalan penyelesaian</b> dan perkara yang boleh mengatasinya ialah<b>hendaklah kamu menyibukkan diri kamu sendiri dalam usaha Baginda Rasulullah s.a.w. Hendaklah kamu mengajak orang-orang Islam ke masjid. Hidupkanlah perbincangan tentang iman. Dirikanlah halqah Ta'lim dan Zikir. Bermesyuaratlah mengenai usaha agama.</b> Telah terbukti bahawa pelbagai kaum, keturunan dan manusia dari berbagai-bagai daerah dan yang bercakap berbagai-bagai bahasa telah bersatu padu melalui amalan-amalan ini di Masjid Nabawi.<br /><br />Perasaan perpaduan ummat akan hidup apabila kamu akan mengelakkan diri dari perkara-perkara yang memberi peluang kepada syaitan untuk memecahbelahkan kamu. Apabila tiga orang duduk bersama, maka hendaklah kamu ingat bahawa yang keempat bersama kamu adalah <b>Allah SWT</b> Apabila ada empat atau lima orang duduk bersama, maka hendaklah kamu selalu ingat bahawa <b>Allah SWT </b>bersama kamu sebagai yang kelima atau yang keenam; Dia mendengar setiap perkataan kamu dan Dia melihat sama ada kamu berbincang untuk perpaduan ummat ataupun kamu memecahbelahkan ummat. Adakah kamu sedang mengumpat atau menghasut, atau membuat perancangan jahat untuk orang lain.<br /><br /><b>Ummat ini telah dibentuk dengan tumpahan darah Baginda Rasulullah saw dan kelaparan Baginda saw</b>, sementara kita hari ini memecahbelahkan ummat atas perkara-perkara kita yang kecil. Ingatlah bahawa meninggalkan solat Jumaat pun tidak akan datang begitu banyak keburukan seperti yang berlaku akibat memecahbelahkan ummat. <b>Apabila akan datang perasaan perpaduan ummat di kalangan orang-orang Islam, maka tidak sekali-kali mereka akan dihinakan di dunia ini.</b></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<b></b></div>
Kekuatan Russia dan Amerika juga akan menunduk di hadapan mereka. Dan perasaan ummat akan hanya datang apabila diamalkan atas ayat:<br /><br />أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ<br /><br />"<b>Bersifat lemah-lembut terhadap orang-orang yang beriman</b>.."<br />(Surah al-Maidah: 54)<br /><br />Yakni, setiap orang Islam disisi orang Islam yang lain akan mengecilkan, merendahkan, dan menghinakan diri dan akan berkelakuan lemah-lembut terhadapnya. Di dalam tabligh harus kita melatihkan diri untuk perkara ini. Apabila akan datang sifat ( أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ ) di kalangan orang-orang Islam, maka di dunia mereka akan menjadi:<br /><br />أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ<br /><br />Maksudnya: "..berlaku tegas gagah terhadap orang-orang kafir.."<br />(Surah al-Maidah: 54)<br /><br />Yakni, ia akan dimuliakan berbanding dengan orang-orang kafir. Ia akan dikurniakan Allah swt dengan kehebatan dan kemenangan ke atas orang-orang kafir, sama ada kafir itu kafir Eropah ataupun kafir Asia. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Beliau mengakhiri ceramahnya dengan doa.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
3 hari selepas menyampaikan pesanan terakhirnya di Daerah Raiwind, Lahore, Pakistan, Syeikh Maulana Mohammed Yusuf rahimahullah telah jatuh sakit tenat dan dibawa ke hospital. Dalam perjalanan beliau meninggal dunia. Maulana Muhammad Yusuf al-Kandhalawi telah dilahirkan pada 25 Jamadil Awal 1335 H, bersamaan 20 Mac 1917 di Kandhala, India dan diwafatkan oleh Allah swt pada 26 Zulkaedah 1384, bersamaan hari Selasa, 30 March 1965.<br /><br />Syeikh Maulana Yusuf rahimahullah juga merupakan sahabat kepada ayahanda al'Allamah Habib Umar bin Hafidz iaitu ash Syahid Habib Muhammad rahimahullah yang merupakan Mufti Tarim pada masa itu, Habib Umar menceritakan semasa rombongan Syeikh Maulana Said Ahmad Khan rahimahullah datang ke Tarim ayahnya yang mula-mula nusrah rombongan tersebut.. kemudian ayahnya ikut rombongan tersebut ke India Pakistan.. Di Pakistan ayahnya tinggal selama 2 bulan. Kemudian ayahnya pergi ke Nizamuddin di India dan duduk bersama Syeikh Maulana Yusuf rahimahullah selama 4 bulan. Beliau kata ayahnya bersama-sama Syeikh Maulana Yusuf menyiapkan kitab Hayatus Sahabah sampai sekarang masih ada tulisan tangan ayahnya yang tersimpan di Nizamuddin, India. Lebih kurang 4 atau 5 tahun lepas anak Habib Umar iaitu Sayyid Salim pergi ziarah Nizamuddin, Syeikh Maulana Saad (cucu Syeikh Maulana Yusuf) tunjukkan kepada Sayyid Salim tulisan datuknya (Habib Muhammad) yang turut bersama mengarang kitab Hayatus Sahabah bersama datukku, Syeikh Maulana Yusuf. Kemudian setelah ayah Habib Umar balik ke Tarim dari India dan meneruskan berdakwah mengajak manusia kepada Allah swt, dan pada masa itu zaman komunis seterusnya ayahnya telah ditangkap dan dibunuh oleh Komunis..<br /><br />semoga Allah SWT merahmati 'mereka' yang sudah pergi dan menjaga 'mereka' yang masih tinggal... Amin Allahumma Amin... al-Fatihah..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-4963514274483805932012-01-30T15:02:00.000-08:002012-01-30T15:32:13.639-08:00Tuan Guru al-Musnid Muhajir Makki Syeikh Muhammad Soleh bin Usman Jalaluddin (Pondok Penanti) kembali ke Rahmatullah.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7iF2G7Jsu27bTYYAwoauH1tjmDCop-QNKVKkQYb9eA2KuZQOQfhy7_DZAE-jKwUVvAU3ENl4FBPtlaTEr7pLBIzZgN9vkPLUapmV-3CT9vWeHdu0EiuX3t3w8_dZCTF4pcFVtnjvP0YA/s1600/28669_119139984781676_100000570240747_199620_7317907_n.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><span class="Apple-style-span" ><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 212px; height: 286px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7iF2G7Jsu27bTYYAwoauH1tjmDCop-QNKVKkQYb9eA2KuZQOQfhy7_DZAE-jKwUVvAU3ENl4FBPtlaTEr7pLBIzZgN9vkPLUapmV-3CT9vWeHdu0EiuX3t3w8_dZCTF4pcFVtnjvP0YA/s400/28669_119139984781676_100000570240747_199620_7317907_n.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5703567228667443378" /></span></a><div style="text-align: center;">Al-Fatihah</div><div style="text-align: center;">Innalillahi wainna ilaihi raji'un...</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: rgb(136, 34, 34); font-size: 14px; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" ><div style="text-align: left; ">Tuan Guru Hj Salleh bin Sheikh Osman Jalaluddin merupakan tuan guru di Madrasah Manabi Ul Ulum, Penanti, Bukit Mertajam atau lebih dikenali dengan Pondok Penanti telah kembali menemui Illahi pada 29 Jan 2012 di Mekah pukul 12.00 tengahari waktu Saudi; 5petang waktu Malaysia. Semoga Allah mencucuri rahmat ke atas rohnya. Amiin!</div><div style="text-align: left; "><br /></div><div style="text-align: left; ">Al-Marhum Tuan guru merupakan anak lelaki kepada ulama terkenal iaitu Sheikh Osman Jalaluddin yang meruapakn pengasas Pndok Penanti. Beliau merupakan salah seorang Syura Jemaah Tabligh di Malaysia ini. Beliau memperolehi dua kerakyatan iaitu Malaysia dan juga Saudi. Kalau tidak salah akhir tahun 1990an kerajaan Malaysia meminta beliau memilih hanya satu kerakyatan sahaja, maka beliau memilih kerakyatan Saudi. Sejak dari itu beliau hanya pulang sekali sekala, namun jika ada program Ijtimak di Malaysia beliau tidak ketinggalan akan pulang dan hadir bersama.</div><div style="text-align: left; "><br /></div><div style="text-align: left; "><br /></div><div style="text-align: left; ">Penglibatan beliau di dalam Jemaah Tabligh setelah ditashkil oleh Maulana Lutfurrahman Bangladesh untuk keluar 4 bulan sekitar tahun 1970-an. Namun begitu beliau telah pun bersama dengan Maulana Yusof melakukan Jaulah/ghast di Mekah ketika rombongan jemaah Maulana Yusof rah datang ke Mekah cumanya belum keluar lagi ketika itu. Setelah keluar 4bulan beliau menjadi penggerak utama jemaah dan sering menjalankan jaulah khususi gulongan khawas bersama Ust. Arabi Penanti ketika itu.</div><div style="text-align: left; "><br /></div><div style="text-align: left; "><br /></div><div style="text-align: left; ">Kefahaman berkaitan Jemaah Tabligh di Malaysia sekitar akhir 70-an dan awal 80-an banyak terhasil daripada beliau. Ketika itu masyarakat kurang faham dan kurang senang dengan Jemaah Tabligh namun beliau tampil menjelaskan dan keluar beberapa hari bersama jemaah serta jaulah/ghast dari rumah ke rumah walaupun terpaksa menanggung malu dan cacian.</div><div style="text-align: left; "><br /></div><div style="text-align: left; "><br /></div></span></span><span class="Apple-style-span" style="background-color: rgb(136, 34, 34); font-size: 14px; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" ><div style="text-align: left; ">Di sebabkan beliau adalah seorang alim maka kefahaman berkaitan Jemaah Tabligh sedikit demi sedikit terungkai di dalam masyarakat khususnya di kawasan utara semenanjung. Pertama kali penulis bertemu beliau ialah pada 2006 di Ijtimak Masjid Kapitan Keling, Pulau Pinang ketika itu penulis berumur 16 tahun. Kali kedua pada tahun 2008 ketika ingin menziarahi ayah angkat penulis di dalam bilik syura malaysia, Masjid Sri Petaling iaitu Sayyidi al-Walid Ust. Muhammad Said juga merupakan salah seorang Syura Malaysia. Ketika masuk ternyata disamping sayyidi al-walid ialah Tuan Guru Hj Salleh rahimahullah. Dan kali terakhir pada Julai 2009 di Klia ketika penulis akan berangkat ke Sudan.</div></span></span><span class="Apple-style-span" style="background-color: rgb(136, 34, 34); font-size: 14px; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" ><div style="text-align: left; "><br /></div><div style="text-align: left; "><br /></div><div style="text-align: left; ">Kematian beliau mengiringi kematian Haji Khalid Bhai (syura Malaysia) yang meninggal baru-baru ini. Semoga Allah swt mencucuri rahmat ke atas roh mereka semua. amin.</div></span></span></div>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-79367230330442549022011-12-30T01:05:00.000-08:002011-12-30T01:05:33.726-08:00Keadaan Orang-Orang Beriman Pada Pergantungan Hati & Bersama al-Quran ~ Sayyidi al-Habib Umar<iframe width="480" height="270" src="http://www.youtube.com/embed/If2eFFL9bRo?fs=1" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-78650840983036075372011-12-30T01:02:00.000-08:002011-12-30T01:02:31.263-08:00Manhaj Allah saw & Akibat Buruk Bercanggahan Dengannya ~ Sayyidi al-Habib Umar<iframe width="480" height="270" src="http://www.youtube.com/embed/6KNDrUAWWhg?fs=1" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-80212303965022727312011-12-26T22:49:00.000-08:002011-12-26T22:49:17.092-08:00Kesan Perhubungan Dengan Cahaya Ilmu Nabawi Daripada Pewaris Nabi SAW.<iframe width="480" height="270" src="http://www.youtube.com/embed/P2ligRgTxO0?fs=1" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-67753123225944427902011-12-20T06:47:00.000-08:002011-12-20T07:01:31.949-08:00Maulid ad-Dhiya'ul Lami' - Karangan Sayyidi al-Habib Umar bin Hafidz.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinqdJ4VbGxVOA9YMqUtpAaXJQwfCZ_pCuTpA_SE_xER5wUjn5_sl57nAyb3fIoeHRBXQpqh6C1qOdjczbqI15rxNrAuiiN15jrmnvVjO6dAv8dkRr1xv__fIe-VeIRbVv8RjqEfDFVKCk/s1600/388567_281487205237237_100001278785260_860224_1772502347_n.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 254px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinqdJ4VbGxVOA9YMqUtpAaXJQwfCZ_pCuTpA_SE_xER5wUjn5_sl57nAyb3fIoeHRBXQpqh6C1qOdjczbqI15rxNrAuiiN15jrmnvVjO6dAv8dkRr1xv__fIe-VeIRbVv8RjqEfDFVKCk/s400/388567_281487205237237_100001278785260_860224_1772502347_n.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5688223924375657730" /></a><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">MAULID ADDHIYA 'ULLAMI<br /><br />Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang<br /><br />Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,<br />Kekasih-Mu pemilik syafa’at yang dilimpahi syafa’at-Mu<br />.<br />Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,<br />Semulia-mulia ciptaan, dalam keagungan dan derajatnya.<br />.<br />Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,<br />Makhluk yang termulia kedudukannya, melebihi segenap ciptaan.<br />.<br />Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,<br />Jalankanlah kami Wahai Tuhan ke jalan yang paling benar (jalan nabi- Mu).<br />.<br />Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,<br />Sembuhkanlah kami dari segala Keluhan penyakit,<br />.<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,<br />Perbaikilah Hati dan ma’afkanlah, dan berilah kami (segala yang) manfa’at,<br />.<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,<br />Bentengilah dari yang sedang memusuhi kami dan hindarkanlah kami dari musuh yang akan datang kepada kami,<br />.<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,<br />Kami berlindung di dalam Benteng- Mu Yang Melindungi dari segala gangguan,<br />.<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,<br />Ya Allah Ridhoilah kami dengan Keridhoan- Mu Yang Agung,<br />.<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,<br />Jadikanlah kami berkompul dengan Nabi- Mu di Surga,<br />.<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,<br />Jadikanlah kami selalu berdampingan dengan Sebaik-baik Ciptaan- Mu,<br />.<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atasnya serta Salam Sejahtera,<br />.<br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,<br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br /><br />Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang.<br />Aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk.<br /><br />“ SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MEMBENTANGKAN BAGIMU (Wahai Muhammad saw) KEMENANGAN YANG GEMILANG. AGAR DIA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSAMU YANG TERDAHULU DAN YANG AKAN DATANG. DAN MENYEMPURNAKAN NI’MAT NYA ATASMU (Wahai Muhammad saw), DAN DIA (Allah) MEMBERIMU PETUNJUK KE JALAN YANG LURUS, DAN ALLAH AKAN MEMBERIKAN PERTOLONGAN PADAMU DENGAN PERTOLONGAN YANG MULIA”,<br /><br /><br />“ SESUNGGUHNYA TELAH DATANG KEPADAMU UTUSAN DARI GOLONGANMU, DAN SANGAT BERAT BAGINYA (Muhammad saw) APA-APA YANG MENIMPA KALIAN, DAN SANGAT MENJAGA KALIAN (Dari Kemurkaan Allah dan Neraka), DAN IA SANGAT BERLEMAH LEMBUT DAN BERKASIH SAYANG ATAS ORANG-ORANG MU’MIN,<br />MAKA JIKA MEREKA INGKAR MAKA KATAKANLAH : CUKUPLAH PERTOLONGAN ALLAH BAGIKU, TIADA TUHAN SELAIN DIA, DAN KEPADA NYA AKU BERSERAH DIRI DAN DIA ADALAH PEMILIK ARSY YANG AGUNG”,<br /><br /><br />“SESUNGGUHNYA ALLAH DAN PARA MALAIKAT NYA BERSHALAWAT ATAS NABI (SHOLLALLAHU’ALAYHI WASALLAM), WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN BERSHALAWATLAH PADANYA, DAN BERILAH SALAM KEPADANYA DENGAN SEBAIK-BAIK SALAM SEJAHTERA”,<br /><br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya.<br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br /><br />Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita petunjuk,<br />Melalui Hamba- Nya yang terpilih (saw) yang telah menyeru kami<br /><br />Kepada Nya dengan Izin Nya, dan sungguh Beliau (saw) telah menyeru kami,<br />Kami datang kepadamu Wahai Yang telah Menunjuki kami ke jalan yang benar (kami mendatangi panggilanmu Wahai Nabi saw), dan yang telah menyeru kami dengan Lemah Lembut dan Bahasa Indah,<br /><br />Limpahan Shalawat padamu dari Allah yang telah Menciptakanmu,<br />Yang denganmu Wahai Pembawa Syafa’at, telah membuat kami Terpilih dan Terkasihi,<br /><br />Juga pada Keluargamu yang Suci, sebagai Sumber-sumber Rahasiamu<br />Yang Tinggi, maka merekalah Bahtera Penyelamat yang Membentengi kami,<br /><br />Dan pada Para Sahabatmu yang Mulia, yang menjadi Dinding Penyelamat bagi Ajaranmu dan Figur Panutan bagi Pencintanya (saw),<br /><br />Juga terhadap para Tabi’in setelah mereka, yang mengikuti mereka dengan jujur dan bersungguh-sungguh,<br />Sebanyak puji pujian Kerinduan yang Merobohkan Kesedihan,<br /><br />Demi Allah tidaklah diperdengarkan Nama Sang Kekasih (saw) pada orang yang mencintainya,<br />Maka akan tersentak gembira dan hilanglah segala kesusahan,<br /><br />Dimanakah Para Pecinta, yang mereka itu rela berkorban dengan Nyawa dan meremehkan hal-hal yang berharga (yang bersifat duniawi),<br /><br />Tidaklah mereka mendengar sebutan Nama Thaahaa Al Musthafa (saw),<br />Maka bangkitlah Semangat dan hilanglah segala Kegundahan hati,<br />Maka Bergetarlah ruh-ruh merindukan perjumpaan, dan merintih memohon Keridhoan dari Tuhan Nya,<br /><br />Begitulah keadaan para Pecinta maka dengarlah Perjalanan Hidup Sang Pembawa Syafa’at dan Konsentrasikanlah Pendengaran,<br /><br />Maka Simaklah akan sifat-sifat Thaahaa (saw), Imam yang Terpilih<br />Dan hadirkanlah hatimu, niscaya terpenuhilah hatimu dengan Kerinduan padanya (saw),<br /><br />Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya,<br />pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada Mu,<br /><br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya<br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br /><br />Maka telah datang kabar dari yang berfirman : “ TELAH DATANG KEPADAMU CAHAYA ….. “ (QS Al Maidah : 15), Maha Suci Yang Telah Mengabarkannya kepada kita,<br /><br />Dan cahaya Thaahaa Hamba- Nya, terlimpahkan dengan mengingatnya (saw), maka Agungkanlah Sang Pemberi Anugerah,<br /><br />Dia (saw) adalah Rahmat dari Sang Pencipta, maka renungkanlah Firman Nya : “MAKA BERGEMBIRALAH KAMU “, (“KATAKANLAH : DENGAN DATANGNYA ANUGERAH ALLAH DAN RAHMATNYA MAKA DENGAN ITU KALIAN BERGEMBIRALAH”) maka bergegaslah untuk bergembira dengan Kedatangannya (saw),<br /><br />Dengan berpegang teguh pada Tali terkuat (Al Qur’an dan Hadits) dan berusahalah senantiasa berada di Jalan Allah, yang telah menciptakan kita,<br /><br />Renungkanlah Cahaya cahaya (Rasul saw) yang ketika dikatakan kepadanya (saw) “sejak kapankah Kenabianmu ?” , maka sabdanya kenabianku sejak Adam As,<br /><br />Masih berada diantara Air dan Tanah “, maka sadarlah kamu dari kelalaianmu itu dan bangkitlah sadar,<br /><br />Maka fahamilah rahasia-rahasia Tuhanku yang selalu memindahkanku (saw) diantara Sulbi orang mulia ke sulbi orang yang mulia dan terpilih,<br /><br />Tidaklah terpisah dari dua kelompok (Suku), terkecuali aku berada pada yang terbaik, begitulah hingga aku dilahirkan,<br /><br />Maka aku adalah yang terpilih dari yang terpilih, dan aku terlahir dari pernikahan yang Tuhanku telah menjaganya,<br /><br />Allah telah menyucikan (saw), serta menjaga dan memilihnya (saw), maka tidaklah pernah Allah memunculkan manusia menyerupainya (saw),<br /><br />Dan dengan mencintainya dan mengingatnya serta membantu syari’atnya dan dengan penghormatan padanya (saw) Allah pencipta Arsy telah mewasiatkan kita,<br /><br />Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada- Mu,<br /><br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,<br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br /><br />Begitulah, dan telah Tuhan sebarkan tentang sifat-sifatnya (saw) dalam kitab kitab terdahulu dan Al Qur’an yang menjelaskannya dengan sejelas jelasnya,<br /><br />Dia (Allah) telah mengambil Perjanjian dari para Nabi ketika telah Kudatangkan pada kalian Hikmah dan Kemuliaan,<br /><br />Dan datanglah pada kalian (wahai para Nabi) Utusan Kami (saw) maka agar kalian (wahai para Nabi) beriman padanya, dan kalian (wahai para Nabi) mendukungnya (saw), dan agar kalian (wahai para Nabi) menjadi pengikutnya,<br /><br />Dan bahwasannya Para Nabi terdahulu telah memberi kabar gembira pada umat umat mereka akan kedatangan nabi terpilih, maka Muliakanlah Martabat dan Kedudukannya,<br /><br />Maka apabila telah datang hari kiamat, para Nabi terdahulu berjalan di bawah naungan Panji Sang Nabi (shollallahu’alayhi wasallam) yang telah menyeru kita,<br /><br />Wahai Umat Islam, aku adalah yang pertama Sebagai Pemberi Syafa’at dan yang Pertama menyebarkannya, dan tidaklah aku ragu dan memperlambat,<br /><br />Hingga diserukan kepadaku (ketika bersujud memohon syafa’at) angkatlah kepalamu (wahai Muhammad), dan katakanlah permintaanmu niscaya Ku kabulkan permohonanmu dan bicaralah niscaya Ku dengar pembicaraanmu, sungguh Bintang Kemuliaanmu (Wahai Nabi saw) sungguh jelas dan terang,<br /><br />Dan Panji Pujian kepada Allah Yang Maha Perkasa berada di tanganku (saw) dan aku (saw) adalah manusia pertama yang mendatangi surga- Nya,<br /><br />Dan aku (saw) telah menjadi ciptaan yang paling mulia di sisi Allah, maka sungguh engkau (wahai nabi) telah terpelihara oleh Allah dengan kasih sayang- Nya,<br /><br />“DAN AKAN DIA LIMPAHKAN KEPADAMU (saw) ANUGERAH KAMI HINGGA ENGKAU (saw) PUAS” (dan ayat ini) merupakan tanda kebesaran dari Yang Maha Pemberi, dan pemberian itu merupakan hal yang akal sulit untuk menerimanya (seperti banyaknya Mukzijat beliau shollallahu ‘alayhi wa sallam),<br /><br />Demi Allah ulang-ulanglah peringatan sifat-sifat Muhammad, agar menjadi penawar dan pengikis kotoran-kotoran hati,<br /><br />Wahai Tuhan Kami Limpahlanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada- Mu,<br /><br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,<br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br /><br />Ketika telah dekat waktu kelahiran Ahmad (shollallahu ‘alayhi wa sallam) dari Izin Nya, yang apabila menghendaki sesuatu tidaklah akan terhalang,<br /><br />Ia berada di dalam kandungan Sang Ibu Aminah binti Wahb, yang baginya telah Allah Muliakan Martabatnya (sebagai ibu bagi sebaik baik ciptaan),<br /><br />Dari ayah Sang Hamba yang terpilih (saw), yaitu (ayahnya itu) Abdullah bin Abdul Muthalib yang melihat tanda-tanda (Isyarat Kenabian),<br /><br />Telah terjadi bahwa wajahnya (ayahnya) diterangi Cahaya Thaahaa (saw) yang kemudian berpindah kepada Sang Anak yang terjaga ini (cahaya itu) terlihat dengan jelas,<br /><br />Dan dia adalah keturunan Hasyim yang Mulia dan Perkasa , putra Abdu Manaaf, Keturunan Qushay yang dahulu,<br /><br />Ayahnya digelari Hakiim (orang yang adil) dan kepribadiannya telah termasyur, maka berbanggalah dengan kepribadian itu,<br /><br />Dan hafalkanlah silsilah keturunan Nabi yang Terpilih hingga kau temukan silisilahnya pada (datuknya) Adnan,<br /><br />Apabila telah sampai kepada Adnan maka berhentilah, (bahwa setelah Adnan, banyak riwayat yang berbeda) dan ketahuilah bahwa nasabnya bersambung hingga Ismail As (putra Ibrahim As) yang telah menjadi pendukung Ayahnya (Ibrahim As),<br /><br />Dan ketika Aminah (ra) mengandungnya, tidaklah Ia merasa sakit sebagaimana keluhan wanita hamil,<br /><br />Baginya (Aminah ra) selubung Kelembutan dari Allah Pemelihara Langit, hilanglah segala gangguan, kegelisahan dan kesedihan,<br /><br />Kemudian ia (Aminah ra) menyaksikan sebagaimana yang telah diketahuinya, bahwa Yang Maha Pemelihara telah memuliakan Alam Semesta,<br /><br />Dengan kesucian bayi di dalam kandungannya, maka iapun bergembira ketika telah dekat saat saat kelahiran, maka berluapanlah limpahan keridhoan Nya, (Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, 4X)<br /><br />Maka Muncullah Cahaya Cahaya dari segala penjuru dan Detik Kelahiranpun tiba,<br /><br />Beberapa saat sebelum terbitnya fajar Muncullah Matahari Hidayah, Lahirlah Sang Kekasih yang Termuliakan dan Terjaga,<br /><br />MAHALLUL QIYAM<br /><br />Bershalawat Allah kepada (Nabi) Muhammad<br />Bershalawat Allah padanya dan memberi salam sejahtera (3x)<br /><br />Wahai Nabi salam sejahtera bagimu, Wahai Rasul salam sejahtera bagimu.<br />Wahai Kekasih salam sejahtera bagimu, Shalawat Allah bagimu.<br /><br />Telah tiba dengan kehendak Allah sang penberi syafa’at, Yang memiliki derajat yang dimuliakan.<br />Maka limpahan cahaya memenuhi segala penjuru, Meliputi seluruh alam semesta.<br /><br />Maka berjatuhanlah patung-patung berhala di ka’bah, Dan tumbanglah sendi-sendi kemusyrikan.<br />Maka dekatlah saat-saat petunjuk, Dan benteng kekafiranpun berguncang.<br /><br />Salam sejahteralah atas kedatanganmu, Wahai sang pemilik derajat yang mulia.<br />Wahai Imam dan pemimpin para Rasul, Yang dengannya bencana-bencana terhapuskan.<br /><br />Engkaulah satu-satunya harapan di hari Qiamat, Kepadamulah seluruh ciptaan berlindung dari kemurkaan Allah.Kemudian mereka datang memanggil-manggilmu dengan penuh harapan, Ketika menyaksikan dahsyatnya kesulitan dan rintangan.<br /><br />Maka karena itulah engkau (SAW) bersujud kehadirat Tuhanmu,<br />Maka diserukan kepadamu berikanlah syafa’at, karena engkau diizinkan memberi syafa’at.<br /><br />Maka atasmu limpahan shalawat dari Allah, Selama cahaya masih bersinar terang benderang.<br /><br />Dan denganmu (SAW) kami memohon kepada Ar Rahmaan, Maka pencipta Arsy mendengar do’a kami.<br /><br />Wahai pemberi anugerah yang mulia, Wahai Tuhan, Kumpulkanlah kami dengan Al-Musthafa (SAW).<br /><br />Dan demi Dia (SAW), maka pandanglah kami dengan kasih sayangmu, Dan berilah kami segala yang kami inginkan.<br /><br />Dan hindarkanlah kami dari segala bencana, Dan jauhkanlah segala kesulitan, dan angkatlah sejauh-jauhnya.<br /><br />Dan siramilah Wahai Tuhanku serta tolonglah kami, Dengan lebatnya curahan rahmat- Mu.<br /><br />Dan akhirilah usia kami dengan husnul khatimah, Dan terimalah kami dengan baik saat kembali kepada- Mu<br /><br />Dan terlimpahlah shalawat dari Allah, Baginya (SAW) yang kepadanya terkumpul segala kebaikan.<br /><br />Ahmad yang tersuci serta keluarganya, Dan sahabatnya sebanyak pijaran cahaya.<br /><br />♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦<br />Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya</span><div><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">(DO’A PENUTUP)<br /><br /><br /><br />Maka telah ku Isyaratkan untuk menyifatkan Budi Pekerti (Beliau saw) yang menghidupkan dan mengguncang luruhkan kegundahan,<br /><br />Dan Allah Telah Memujinya maka apalah artinya pujian kita dan bagaimana (pujian kita ini) dinamakan pujian,<br /><br />Akan tetapi cinta kasih dalam sanubari telah menuntut untuk memuji hamba Pilihan Pencipta kita yang telah menyeru kita dengan Kelembutan,<br /><br />Maka setelah kita berpadu dengan cinta dan kasih sayang (terhadap Nabi saw) maka disinilah kita mengangkat kedua tangan kita yang hina dina untuk berdo’a dengan penuh pengharapan,<br /><br />Kepada Tuhan Yang Maha Tunggal dalam Ke Esaan Nya, serta Maha Mulia dengan mengambil perantara pada yang telah menyeru kita Kepada Nya,<br /><br />Hamba- Nya yang terpilih, Kekasih- Nya serta hamba- Nya yang Terkemuka dan sebaik-baik Ciptaan di Alam Semesta yang dengannya (saw) Allah telah menciptakan kita,<br /><br />Wahai Tuhan kami, Wahai Tuhan Kami, Wahai Tuhan kami, Demi Nabi yang Terpilih Terimalah Kami dan Kabulkanlah Do’a Kami,<br /><br />Hanya Engkaulah Harapan Kami, Hanya Engkaulah Harapan Kami, Wahai satu-satunya Tempat Memohon dan Harapan di Dunia dan di Akhirat kami,<br /><br />Perbaikilah Keadaan Kami dan Ampunilah Dosa-Dosa Kami dan Janganlah Engkau Murkai Kami apabila kami berbuat kesalahan,<br /><br />Dan jadikanlah kami selalu berjalan pada ajaran Nabi Thaahaa (saw) yang terpilih dan kuatkanlah serta tetapkanlah langkah-langkah kami pada jalan yang telah dilalui oleh Sang Kekasih,<br /><br />Dan Perlihatkanlah kami Demi Anugerah dari Mu, Wajah Nabi Mu dalam Gemilangnya Kegembiraan dengan Pandangan Kasih Sayang serta Keridhoan yang selalu menaungi kami,<br /><br />Dan ikatlah kami selalu dengan Beliau (saw) dalam segala gerak-gerik kami, dan juga orang-orang yang mengikuti kami dan mencintai kami,<br /><br />Demikian pula orang-orang yang beramal shalih dan orang-orang yang mendengar da’wah kami, orang yang kami berhutang budi pada mereka dan orang-orang yang memohon nasehat dari kami,<br /><br />Juga atas para hadirin dan penyelenggara, maka Wahai Allah Inilah kami di hadapan Mu dan Engkau Melihat Kami,<br /><br />Dan bahwasanya kami Mengharapkan Mu, maka Kabulkanlah Permohonan kami dan Dengarlah demi Kemurahan Mu, Do’a Kami wahai Yang Maha Mendengar,<br /><br />Dan Pilihlah Kami sebagai Penolong Sunnah Thaahaa (saw) di Seluruh Pelosok Bumi, dan Hancurkanlah semua yang memusuhi kami,<br /><br />Dan Pandanglah Kami dengan Kasih Sayang Mu dan berilah kami minuman dari cangkir-cangkir (Mahabbah Rasul saw) dan Sembuhkanlah Penyakit yang ada pada kami dengan segera,<br /><br />Dan kabulkanlah segala hajat kami dan akhirilah hidup kami dengan kebaikan dan jadikanlah kebaikan pula di hari kemudian,<br /><br />Wahai Allah Kumpulkanlah Kami Bersama Kekasih-Kekasih Kami di surga Firdaus- Mu Wahai yang hanya kepada Nya harapan kami,<br /><br />Demi Hamba (saw) yang terpilih yang Limpahan Shalawat selalu atasnya dan atas keluarga serta keturunannya sebanyak hembusan angin di pagi hari,<br /><br /><br />Maha Suci Tuhanmu Pencipta Yang Maha Memiliki Kekuasaan, dari apa yang mereka sifatkan, Dan Salam Sejahtera atas Para Rasul,<br />Dan Segala Puji Bagi Allah Pencipta Seluruh Alam,<br /><br /><a href="http://www.majelisrasulullah.org/" target="_blank" rel="nofollow nofollow" style="cursor: pointer; color: rgb(59, 89, 152); text-decoration: none; ">www.majelisrasulullah.org</a></span></div>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-34392595259758977672011-12-10T03:46:00.000-08:002011-12-10T04:03:42.439-08:00Ijtima' Ulama' Turath 2012<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWoabhyphenhyphent0xr0wTqMpNFHLsv9gtkx9NVGQNsgvithXYrfQzSb-1dmPJKQjWdSqss25kCK2jaMZAu3MTYT1Urkxd6q51brvO02t0hQ_oVjiiGi5BGsliZDeWPfu1xdIjudr8ne64z28kX5w/s1600/392633_311805908839365_311226568897299_1250049_152038996_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWoabhyphenhyphent0xr0wTqMpNFHLsv9gtkx9NVGQNsgvithXYrfQzSb-1dmPJKQjWdSqss25kCK2jaMZAu3MTYT1Urkxd6q51brvO02t0hQ_oVjiiGi5BGsliZDeWPfu1xdIjudr8ne64z28kX5w/s400/392633_311805908839365_311226568897299_1250049_152038996_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5684468743780930786" border="0" /></a><br />Program IJTIMA ULAMA THURATH 2012<br /><br />Program ini merupakan usha untuk menaikkan kembali Ulama Thurath yang makin dilupakan jasa dan peranan mereka didalam masyarakat .<br />Sehungan itu kami mengambil tanggungjawab ini untuk mengadakan majlis IJTIMA ULAMA THURATH kali Pertama di Kedah .<br />Matlamat Program ini adalah untuk menghimpunkan ulama Thurath atau Tuan-Tuan Guru dari Kedah supaya berada dalam satu Majlis .<br /><br />Majlis ini kita fokus kepada seluruh lapisan masyarakat terutamanya warga kota dan desa .<br />Muslimin muslimat samada dewasa , tua dan muda .<br /><br /><br />Fokus pada ulama yang tua yang kita jemput diantaranya:<br /><br />1. Tn Guru Hj Salleh Musa Pondok, Sik<br />2. Tn Guru Hj Ahmad, Kuala Nerang<br />3. Tn Guru Hj Wahab Hassan/ Awang Lanai<br />4. Tn Guru Hj Abdullah , Bukit Lada<br />5. Tn Guru Hj Zakaria, Jeneri<br />6. Tn Guru Hj Izuddin , Pendang<br />7. Tn Guru Abd Rahim , Pendang<br />8. Tn Guru Hj Yussuf , Pendang<br />9. Tn Guru Hj Abd Karim , Dala Fathani Thailand<br />10. 3 Orang ulama tua dari Fathani , 2 Orang dari Singapura .<br />Insyallah kita akan menjemput Pak Su Mid Kuala Nerang dan Pak Teh Mad Isa<br />Program ini kita beri keutamaan kepada ulama yang berusia tua kerana kita mahu mengambil menafaat dari mereka yang banyak pengalaman dan banyak keberkatan dari mereka .<br /><br />Program ini juga akan disertai oleh ulama muda yang dikenalpasti mereka ini menguasai kitab thurath dan memberi sumbangan dakwah kepada negeri kedah khususnya dan Malaysia amnya , diantara ulama muda yang akan kami jemput :<br /><br />1. Ust Sobri , Jitra<br />2. Ust Adnan , Kulim<br />3 Syeikh Muslim , Sik<br />4 Ust Othman , Sik<br />5 Ust Jab , Jitra<br />6 Ust Fadhil , Parit Panjang<br />7 Ust Halim Parit Panjang<br />9 Ust Yazid , Sik<br />10 Ust Jamaluddin, Sik<br />11 Ust Rafie , Baling<br />12. Ust Zul , Yan<br />13 Ust Khairul , Gajah Teriyak<br />14. Ustaz Zuhair / Pak Long Alor Janggus<br />15 Baba Yahya SMIDU<br />16 Ust Aminuddin Abd Rahim<br />17 Ust Zainal Asri PAKSI<br />18 Dan Ramai lagi ulama muda yang berjasa dalam mempertahankan kitab thurath dan sistem pengajian SALAF dan Sistem Pengajian Pondok<br /><br />Takdir Allah usha ini disambut baik oleh gabungan beberapa pihak , akhirnya Allah menyatukan hati kami diatas satu matlamat .<br /><br />Pada 23.11. 2011 berlangsungnya Mesyuarat untuk Menubuhkan Jawatan Kuasa Program Ijtima Ulama Thurath 2012 maka keputusannya seperti berikut :<br /><br />Majlis akan diadakan pada : 1.1.2012<br />Hari ; Ahad<br />Tempat : Surau Perwaja<br />Jam ; 6.00 ptg hingga 11.30 mlm<br /><br />Atucara<br />Solat Maghrib<br />Ucapan Tn Guru Hj Salleh Musa<br />Ucapan Perasmian<br />Solat Isyaq<br />Acara Kemuncak : Tazkirah dari tuan -tuan guru alim ulama dari Kedah , Fathani dan Singapura<br />Tahlil Perdana<br />Doa Penutup<br /><br />InsyAllah jamuan akan disediakan untuk semua<br /><br />Tim Pengarah : 013 4044259<br /><br />Setiausaha umum majlis : Roslan bin Che Ani : 019 4589084<br /> Mazlan Jamaluddin : 013 4035286<br /><br />Pihak Surau Perwaja : Azhari : 012 4257573<br /><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >dicopy dr blog akhuna Helmi ash-Syafie</span>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-13700923817060011392011-11-27T01:00:00.000-08:002011-12-31T02:28:48.995-08:00Ijtima' Ummat Islam..<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmJIXdX-co-hHiTOJAaKyTBrCf1DQ4VnlmcKG2A4wA2OdEM2EAdBPnCskVENv9IcX3KFXTlGr1XdanBVqlFFZb7qqddt8JrUk17_cy4CtN6oG3f8L6rUrbkAketO5g4B935hGQo7KLpYs/s1600/47310651.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 258px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmJIXdX-co-hHiTOJAaKyTBrCf1DQ4VnlmcKG2A4wA2OdEM2EAdBPnCskVENv9IcX3KFXTlGr1XdanBVqlFFZb7qqddt8JrUk17_cy4CtN6oG3f8L6rUrbkAketO5g4B935hGQo7KLpYs/s400/47310651.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5679607859815804914" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghZVxnuy6C33JK23zxV9Igyvwz9FXZRwS710ykHvn31ht8R61X2Is94KzPfPMresG05n2FCUPc4ffSxmpSbH-amXbnDHlbynDa21J6DK5TKwZnTRLnVtfVCh_6TxNMIBWJud9zafNMnf0/s1600/solat-ijtimak.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 268px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghZVxnuy6C33JK23zxV9Igyvwz9FXZRwS710ykHvn31ht8R61X2Is94KzPfPMresG05n2FCUPc4ffSxmpSbH-amXbnDHlbynDa21J6DK5TKwZnTRLnVtfVCh_6TxNMIBWJud9zafNMnf0/s400/solat-ijtimak.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5679600812828122802" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaEIhNmz0bJFVglidZoBdYOP7aC-jk1y0cD3aYni4G44DaHTjzlgVKk9LlWbi0AcswQlrR-5OyHzyOxKwKxNs3zFCvWX4P4jpcexBMi5fYlJULxhFsYbvFcnkcCMFcrpu_7WePw5_KfQw/s1600/284518_237463236294552_100000926333337_710091_7126918_n.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaEIhNmz0bJFVglidZoBdYOP7aC-jk1y0cD3aYni4G44DaHTjzlgVKk9LlWbi0AcswQlrR-5OyHzyOxKwKxNs3zFCvWX4P4jpcexBMi5fYlJULxhFsYbvFcnkcCMFcrpu_7WePw5_KfQw/s400/284518_237463236294552_100000926333337_710091_7126918_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5679600589174931410" border="0" /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfy2UreaiHQbuIVcyo-ojom2_nZ3-sZxMHNvUSvJmBqKB8UTEIkcv_Fqib3hyXvrFpUkjonDWsqHA14DOU9htOk42-WAO_4IOeCeTi9vareVAjn39e3tzUq37lgFRuoM4PTi7xQ5ZRWNY/s1600/tableegi_jamaat_2010-300x199.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 199px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfy2UreaiHQbuIVcyo-ojom2_nZ3-sZxMHNvUSvJmBqKB8UTEIkcv_Fqib3hyXvrFpUkjonDWsqHA14DOU9htOk42-WAO_4IOeCeTi9vareVAjn39e3tzUq37lgFRuoM4PTi7xQ5ZRWNY/s400/tableegi_jamaat_2010-300x199.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5679600133076933138" border="0" /></a><b><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;">❖ </span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;">Ijtima' Raiwind, Pakistan~ 17-20 November 2011 & 24-27 Nov 2011.</span></span></b><div><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="white-space: nowrap;"><b><br /></b></span></span></div><div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span">❖ Ijtima' Turkey~ 2-4 Disember 201</span></b></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span">1.</span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span">❖ </span></b></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span">Ijtima' Dewsbury, London~ 9-11 Disember 2011.</span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span">❖ Ijtima' Durban, Afrika Selatan~ 24-26 Disember 2011.</span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); font-family: helvetica, arial; white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255); "><b><span class="Apple-style-span">❖ Ijtima' Yaman~4-7 Januari 2012</span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:helvetica,arial;"><b><span class="Apple-style-span">❖ Ijtima' Tongi, Bangladesh~ 13-15 Januari 2012 & 20-22 Januari 2012.</span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); font-family: helvetica, arial; white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255); "><b><span class="Apple-style-span"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); font-family: helvetica, arial; white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255); "><b><span class="Apple-style-span">❖ </span></b></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); font-family: helvetica, arial; white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255); "><b><span class="Apple-style-span">Ijtima' Yala, Thailand~ 2-5 Feb 2012.</span></b></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); font-family: helvetica,arial; white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);"><b><span class="Apple-style-span"><br /><br />❖ Ijtima' Sudan @ Masjid Bilal, Khartoum~ 1-3 Mac 2012.<br /></span></b></span></div></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(72, 72, 72); font-family: helvetica,arial; white-space: nowrap; background-color: rgb(255, 255, 255);"><b><span class="Apple-style-span"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" ><span class="Apple-style-span" style="white-space: nowrap;"><b><br /></b></span></span></div>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-6694230109727548132011-11-26T11:58:00.000-08:002011-11-26T11:58:23.325-08:00Syeikh Nuruddin al-Banjari - Bid'ah - Antara Hasanah & Dhalalah.<iframe src="http://www.youtube.com/embed/jl8G-TZ6d9M?fs=1" allowfullscreen="" width="480" frameborder="0" height="270"></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-21271821442528810292011-11-26T11:56:00.000-08:002011-11-26T11:56:39.923-08:00<iframe src="http://www.youtube.com/embed/JkJqlnNWKNo?fs=1" allowfullscreen="" width="480" frameborder="0" height="270"></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-62978368541818041492011-11-26T11:55:00.000-08:002011-11-26T11:55:34.481-08:00<iframe src="http://www.youtube.com/embed/7mTF7NkX7bA?fs=1" allowfullscreen="" width="480" frameborder="0" height="270"></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-21292706216623103392011-11-26T11:54:00.000-08:002011-11-26T11:57:02.177-08:00<iframe src="http://www.youtube.com/embed/UY9_DSrAMpc?fs=1" allowfullscreen="" width="480" frameborder="0" height="270"></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-47340299907624841812011-11-10T01:30:00.002-08:002011-11-10T03:14:10.434-08:00Pesanan Penting! usaha atas iman & amal..<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8I8lOLlNa-Y3BDdV7it4O-qtRPdFxAC-Yr6cvQEkBxFuVKojWOiOotDf2DHlt4d9CXscWVIaHcQv6x6D2b9QiPes-btPaLqyKlPaGtA_qIp_RfIr2Sbk_0ePqYFqCG11OBbebM0CA-cw/s1600/backdrop12.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; DISPLAY: block; HEIGHT: 300px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5673310168930869490" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8I8lOLlNa-Y3BDdV7it4O-qtRPdFxAC-Yr6cvQEkBxFuVKojWOiOotDf2DHlt4d9CXscWVIaHcQv6x6D2b9QiPes-btPaLqyKlPaGtA_qIp_RfIr2Sbk_0ePqYFqCG11OBbebM0CA-cw/s400/backdrop12.jpg" /></a><br /><br /><br /><div>Pesanan penting daripada Syeikh Maulana Muhammad Saad al-Kandhlawi hafizohullah.<br /><br />Manusia adalah sebaik-baik ciptaan Allah s.w.t dan mempunyai kelebihan. Manusia merupakan asbab hidayah untuk yang lain. Manusia adalah untuk manusia yang lain. Segala macam boleh dikerjakan oleh manusia. Manusia dijadikan untuk kepentingan manusia. Kita menganggap bahawa manusia boleh melakukan segala sesuatu. Manusia tidak bebas dalam perbuatannya. Manusia dikirimkan ke dunia ini untuk maksud yang tertentu. Bukan untuk kepentingan dirinya sahaja. Semua ciptaan Allah s.w.t, selain manusia, tidak diberi satu tanggungjawab pun tetapi manusia dicipta oleh Allah s.w.t untuk kepentingan sesama manusia. Manusia ini diciptakan oleh Allah s.w.t untuk kepentingan umat manusia, sebagai pembawa hidayah daripada Allah s.w.t dan boleh jadi asbab-asbab hidayah untuk yang lainnya.<br /><br />Bukan untuk diri sendiri sahaja. Kita tahu maksud kejadian sesuatu benda, samada digunakan untuk diri dia sendiri atau digunakan oleh orang lain dengan cara yang salah yang mana ia akan menghapuskan maksud kejadian perkara itu. Kalaulah benda itu digunakan untuk maksud lain daripada maksud ia diadakan, maka tidak akan dapat faedah daripada benda itu. Benda itu sendiri akan hilang, akan binasa. Mana-mana benda yang dijadikan untuk maksud-maksud yang tertentu kalau digunakan untuk maksud itu, baru ia akan dapat manafaat. Kalau digunakan untuk maksud yang lain, maka benda itu sendiri akan hilang, akan binasa.<br /><br />Manusia dijadikan oleh Allah s.w.t dengan satu tujuan yang besar dan diberi kemampuan yang besar oleh Allah s.w.t. Kalau manusia ini terpesong daripada ibadat, daripada dakwah, digunakan untuk benda-benda, maka nilai benda-benda akan meningkat. Sebaliknya kedudukan manusia akan hilang. Sekarang ini manusia telah terpesong dari usaha nabi-nabi. Mereka telah usaha atas benda-benda sehingga mereka telah yakin terhadap benda-benda. Sekarang ini, usaha atas Islam sendiri tidak ada, telah hilang. Manusia telah diberi satu kerja dan kerja itu telah diengkar oleh manusia sendiri. Bila manusia digunakan bukan untuk usaha atas manusia, maka yakin manusia telah rosak. Apabila usaha manusia rosak, maka yakin juga akan rosak.<br /><br />Usaha dilakukan oleh manusia dan manusia yakin bahawa dia akan berjaya dengan usahanya. Dia telah tetapkan usaha tertentu. Usaha sebenarnya untuk manusia telah diberitahu oleh Allah s.w.t. Allah kata, “Kamu adalah sebaik-baik umat”. Umat ini bukan untuk jadi kerajaan, bukan untuk jadi pegawai, umat ini bukan untuk perniagaan. Umat ini diketahui tujuan maksud oleh penjadinya sendiri. Dialah yang tahu apa yang diciptakan. Apabila manusia ini terpesong daripada jalan nabi-nabi, buat usaha atas benda-benda, maka bermulalah kerosakan aqidahnya. Mula masuk cinta dunia kepadanya dan mula hilang ibadat daripadanya. Kerugiannya, kebinasaannya, lahir daripada perkara ini iaitu bila dia tukar usahanya. Oleh kerana itu, perkara pertama, tanpa perkara ini, manusia tidak akan betul.<br /><br />Sekarang ini, peniaga dengan perniagaannya, petani dengan pertaniannya, pemerintah dengan pemerintahannya, apa sahaja usaha yang sedang mereka lakukan dan mereka telah yakin dengan usaha-usaha mereka sehingga begitu sekali mereka yakin kepada usaha mereka, mereka tidak yakin dengan usaha orang lain. Semua kerja tersebut bukan kerja umat ini. Kerja umat ini adalah untuk seru manusia kepada Allah s.w.t, ajak manusia kepada perintah Allah s.w.t, menghalang umat daripada perkara-perkara yang dilarang oleh Allah s.w.t. Inilah kerja umat ini. Dengan kerja inilah insaniah, kemanusiaan, sifat-sifat kemanusiaan akan kekal dalam ummah.<br /><br />Yang mengetahui tujuan satu-satu benda adalah penciptanya. Pencipta satu-satu benda lebih tahu tujuan satu-satu benda itu diciptakan. Sekiranya benda tadi digunakan selain daripada tujuan pencipta menciptakannya, maka, pertama, manafaat tidak akan dapat daripada benda tersebut, kedua, benda itu sendiri akan rosak. Allah s.w.t yang menciptakan manusia ini. Dia lebih faham, Dia lebih tahu dengan ciptaanNya dan maksud ciptaanNya. Allah s.w.t telah terangkan maksud kejadian umat ini, iaitu “takmurunabil makruf, wa tanhauna ‘anil munkar”.Sekiranya manusia buat usaha atas benda lain, maka manusia sendiri akan rosak dan manafaat tidak akan dapat daripada manusia. Sekarang ini, manusia telah jadikan segala usaha-usaha sebagai tujuan mereka, sebagai usaha mereka. Peniaga telah usaha atas perniagaan, pekebun telah usaha atas kebun, pekilang telah usaha atas perkilangan, semua jenis usaha masing-masing telah buat, hasil daripada usaha akan datang keyakinan. Sekarang ini usaha atas benda-benda ini telah begitu hebat sehingga masing-masing telah yakin dengan usaha masing-masing, dia akan dapat kejayaan. Begitu sekali keyakinan mereka sehingga mereka sudah tolak usaha yang lain. Peniaga yakin bahawa dengan perniagaanlah mereka akan berjaya dan mereka tidak yakin lagi bahawa dengan pertanianlah akan berjaya. Demikian juga dengan petani, telah yakin bahawa dengan pertanianlah mereka akan berjaya dan petani tidak yakin lagi bahawa dengan perniagaan akan berjaya. Masing-masing sudah tidak yakin antara satu sama lain kerana usaha mereka begitu rupa. Jadi, sepatutnya usaha yang di….kan adalah usaha untuk bina manusia sendiri.<br /></div><br /><div>Oleh kerana semua usaha-usaha tadi adalah untuk bina benda, bukan untuk bina manusia, pertanian, perniagaan, perkilangan, semuanya usaha untuk bina benda, maka hasil daripada usaha yang dilakukan, benda-benda naik mutunya, naik nilainya, tetapi manusia sendiri telah rosak. Manafaat yang sebenarnya yang sepatutnya didapati dari manusia, tidak dapat lagi kerana manusia telah ubah jalan usahanya. Tidak semua usaha yang dilakukan akan diterima oleh Allah s.w.t, tidak semua usaha akan diberi ganjaran oleh Allah s.w.t. Tidak semua usaha dijanjikan hidayat oleh Allah s.w.t. Tidak semestinya manusia buat mana-mana usaha, mesti dapat hidayat. Mana-mana usaha tidak semestinya akan dapat jalan yang lurus, mana-mana manusia buat mujahadah, buat usaha atas satu-satu perkara maka jalan itu akan terbuka/terbentang di depannya. Jalan-jalan yang mana dilakukan mujahadah, diusahakan, maka jalan itu akan terbuka di depannya, tetapi tidak semestinya mana-mana usaha dilakukan terus dapat hidayat daripada Allah s.w.t.<br /><br />Jalan untuk dapat hidayat ditentukan oleh Allah s.w.t hanya dengan jalan nabi-nabi. Ini telah ditentukan oleh Allah s.w.t. Sebanyak mana kita mujahadah dalam jalan nabi-nabi, sebanyak itulah kita akan dapat hidayah. Mana-mana usaha lain, tidak akan dihiraukan oleh Allah s.w.t. Siapa-siapa yang pilih jalan lain daripada Islam, sekali-kali tidak akan diterima oleh Allah s.w.t. Allah s.w.t tidak akan terima daripadanya. Sesiapa yang terpesong daripada jalan nabi-nabi, maka akan terpesong daripada medan usaha nabi-nabi. Selain daripada usaha nabi, semua usaha yang lain, adalah usaha dunia, usaha atas benda-benda.<br /><br />Kita faham bahawa saya bertanggungjawab pada rumah saya, anak-isteri saya. Tanggungjawab ini disempurnakan oleh binatang-binatang juga tetapi tidak ada nilai apa-apa pun untuk mereka dalam menunaikan tanggungjawab untuk isteri dan anak-anak mereka. Tidak ada ganjaran daripada Allah s.w.t. Mana-mana manusia meletihkan diri dan inginkan ganjaran atas keletihan dia, maka dia perlu bawa diri dia atas jalan yang betul. Berjalan di atas jalan yang betul, barulah Allah s.w.t akan beri ganjaran padanya. Allah s.w.t telah letakkan syarat, “Yang bermujahadah di jalan Kami, sesiapa yang bermujahadah di jalan Kami, pasti kami bagi hidayah padanya”. Siapa yang terpesong dari jalan yang sebenar, tidak ada jaminan hidayat daripada Allah s.w.t.<br /><br />Seorang rahib telah mujahadahkan diri dia dalam beribadat kepada Allah s.w.t. Umar r.a lalu di depan menara rahib itu dan berkata, “Bawa dia turun dari menara”. Wajah dia telah pucat kerana mujahadahnya, kurus kering, tanggung kesusahan, kehidupan yang susah, tidak makan, tidak minum, jalani kehidupan ‘rahbaniah’. Pilih semua kesusahan yang ada dalam ibadat. Umar r.a tengok dia dan menangis. Orang tanya kenapa menangis terhadap rahib itu? “Saya menangis kerana saya tengok keadaan rupa parasnya, saya teringat ayat Allah s.w.t, Allah s.w.t kata, “Tidakkah engkau tahu satu orang yang menyusahkan diri dia untuk ibadat sehingga kesan ibadatnya datang pada wajahnya”, kesan letih beribadat, apakah hal keadaan dia? Nampak di wajahnya pucat tetapi usahanya salah, bukan jalan yang betul . Usahanya telah terkeluar daripada cara kenabian. Dia buat usaha tetapi terkeluar dari jalan kenabian. Dia buat ibadat tetapi terkeluar daripada jalan kenabian, dia bawa ‘rahbaniah’ dalam ibadat dan dia telah tinggalkan tanggungjawab dakwah, hidup dengan bersendirian. Umar r.a menangis tengok wajah dia, dia bermujahadah begitu sekali, usaha begitu sekali, tetapi kesemua usahanya sedang masukkan dia ke dalam jahanam.Iman ini dalam dakwah, dalam ibadah, dalam muamalat, dalam muasyarah, dalam akhlak, semua perkara telah diberi pengajaran, telah diikatkan, tidak ada kebebasan dalam ibadah, tidak ada kebebasan dalam akhlak. Apa yang dia hendak, dia boleh buat, apa yang dia suka makan, dia makan, apa yang dia suka pakai, dia boleh pakai, apa cara yang dia hendak kahwin, dia kahwin, tidak! Dia tidak ada kebebasan langsung, dalam ibadat, dalam usaha. Dalam ibadat dia diperintahkan, dalam usaha dia diperintahkan. Ibadat kepada Allah s.w.t tetapi dia tidak terima Nabi Muhammad s.a.w. Khulasahnya, manusia di dunia ini buat usaha tetapi selagi usahanya tidak kena, tidak sesuai, tidak tepat sebagaimana yang ditunjukkan oleh nabi-nabi, maka usahanya tidak akan datangkan apa-apa faedah, malah kebinasaan untuk dirinya sendiri. Usahanya sia-sia sahaja, dalam apa bentuk sekalipun.<br /><br />Segala usaha-usaha dunia memang telah terkeluar lebih awal lagi, malah usaha ibadat sendiri, dalam ibadat sendiri jika tidak bawa cara Nabi s.a.w, pun tidak akan diterima oleh Allah s.w.t. Dalam Quran diberitahu, “Dia buat usaha susah-susah, mujahadah, tetapi dia akan dibakar oleh api yang panas”. Manusia ini, dalam setiap hal, bukan sahaja dalam iman, bukan sahaja dalam ibadah, tetapi dalam muamalatnya, kerja-kerja dunianya, perniagaannya, pertaniannya, kerja dunia yang lain, dalam muasyaratnya, dalam kehidupan rumahtangganya, kehidupan hariannya, dalam akhlaknya, semua sekali dia tidak bebas, dia tidak boleh buat apa yang dia suka, tetapi dia diperintahkan oleh Allah s.w.t. Segala perbuatannya terhad dalam apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t.<br /><br />Nabi-nabi tidak pernah jadikan medan usaha mereka selain daripada manusia, tidak pernah, tidak pernah bumi, pokok, benda-benda, tidak pernah jadi medan usaha nabi-nabi, tetapi medan usaha ambiya a.s hanya manusia. Oleh kerana itu, dalam hadith beritahu, “Manusia itu sendiri seumpama lombong-lombong”. Bila dia usaha atas satu perkara, perkara itu akan terbuka di depannya. Nabi tidak kata, bukit-bukit itu lombong, lombong biasanya tempat orang buat usaha. Nabi kata manusia itu sendiri lombong. Manusia ada sifat-sifat yang mana sifat-sifat yang hebat itu akan terserlah, akan zahir apabila diusahakan atas mereka. Ketakutan atas senjata bila usaha atas senjata dibuat. Bumi akan keluarkan bijirin, bila manusia buat usaha atas bumi.<br /><br />Amal manusia itu sendiri lebih kuat daripada segala sesuatu yang ada diantara langit dan bumi. Amal yang keluar daripada badan manusia. Tetapi sekarang ini kekuatan manusia digunakan di tempat yang lain, salah tempat, maka zahir kekuatan daripada benda-benda. Sedangkan benda-benda ini telah ditundukkan untuk khidmat pada manusia. Benda-benda yang sepatutnya tunduk pada manusia telah menguasai manusia. Sekarang ini, benda-benda ini tidak lagi jadi benda yang bagi kesenangan pada manusia, sebaliknya ia menjadi benda yang merosakkan manusia kerana manusia telah lupa usaha yang sebenarnya. Nabi kata, “Manusia ini adalah seumpama lombing emas dan perak”. Apabila diusahakan ke atasnya maka akan zahir amal daripada mereka.<br /><br />Anbiya a.s, nabi-nabi datang buat usaha atas hati-hati manusia kerana tempat iman hanyalah hati. Anggota-anggota manusia adalah tempat zahirnya amal. Tempat iman adalah hati. Oleh kerana itu, riwayat ada mengatakan, “Ambillah fatwa daripada hati kamu sendiri”. Hati ini akan jadi mufti yang betul, bagi fatwa yang betul, bila mata hati itu terbuka, nampak, ada basirah, hati yang ada iman. Nifak, sifat munafik adalah kebutaan pada hati. Allah s.w.t kata, “ Bukanlah buta mata-mata mereka, tetapi buta hati yang ada dalam dada-dada mereka”. Oleh kerana itu, medan usaha nabi-nabi adalah hati-hati manusia supaya hati kenal zat Allah s.w.t yang maha tinggi. Nabi-nabi kenalkan Allah s.w.t kepada hati-hati manusia kerana iman duduk pada hati manusia. Iman kena sampai pada tempatnya yang sebenar. Nabi-nabi usaha atas insan dan atas hati-hati manusia. Semua anggota manusia adalah tempat zahirnya amal. Islah akan datang sebab adanya iman. Amal akan datang sebab adanya iman. Dari kepala hingga ke kaki, gunakan semua anggota atas dasar hukum Allah s.w.t, itulah dinamakan Islam dan ini akan datang dengan kekuatan iman. Tanpa iman atau iman yang lemah, maka akan zahir amal-amal yang bukan Islam. Semua amal manusia dalam apa lapangan pun yang mengikut hukum Allah s.w.t, ikut sunnah Nabi s.a.w, itulah yang dinamakan Islam. Amal akan zahir melalui anggota-anggota sebanyak mana ada iman dalam hati. Islam adalah kezahiran iman. Islam tidak ikut suasana, Islam tidak ikut keadaan tetapi Islam ikut iman. Islam tidak ikut suasana, Islam tidak ikut keadaan. Amal yang dibuat ikut suasana, amal yang dibuat ikut keadaan, bukan Islam.Amal yang dibuat dengan dasar iman akan menukarkan keadaan dan suasana. Untuk bina amal, kena bina iman. Amal yang dibuat dengan iman akan kekal dan atas itulah ada janji-janji Allah s.w.t.<br />Pengenalan orang Islam, Nabi s.a.w kata, “Orang Islam adalah orang yang mana, orang Islam yang lain tidak dapat kesusahan daripada lidah dan tangannya”. Nabi s.a.w kata, “Islam itu bukan hanya satu amal sahaja tetapi seluruh lapangan hidup manusia untuk ikut peritntah Allah s.w.t, itulah Islam”. Dalam setiap lapangan dalam hidup ada pengenalan dalam Islam.<br /><br />Pengenalan orang Islam dalam setiap lapangan hidup. Dalam perniagaan, dalam pertanian, dalam kehakiman, dalam muasyarat, kalau hendak tengok Islam, tengok orang Islam dalam perkara itu. Kamu hidupkan hukum-hukum Allah s.w.t dalam lapangan hidup kamu, hidupkan sunnah-sunnah nabi dalam lapangan hidup kamu, itu akan menjadi asbab hidayat untuk manusia.<br /><br />Maulana Yusuf rah. berkata, “Sesiapa yang menambahkan sifat-sifat Islam dalam diri dia, maka dialah yang akan jadi sumber hidayat untuk umat”. Kita hendak usahakan sifat-sifat nabuwah dalam diri kita. Sifat-sifat ini akan datang berkadar dengan iman. Iman akan datang berkadar dengan usaha. Bukan dengan perniagaan, bukan dengan pertanian, bukan dengan kerja-kerja pejabat. Iman tidak akan datang dengan perkar-perkara ini. Iman akan datang dengan kerja dakwah. Semua nabi-nabi datang dengan kerja dakwah kerana keistimewaan dakwah itu sendiri untuk membina iman. Dakwah bukan hanya untuk memperkenalkan Islam atau untuk memperkenalkan amal Islam tetapi keistimewaan dakwah adalah untuk membina yakin. Semua orang perlu pada dakwah supaya dia dapat bina iman dan yakin. Orang yang paling baik pun tidak terlepas daripada keperluan dakwah. Siapa yang buat kerja dakwah, dia akan buat untuk dia diterima.<br /><br />Maulana Yusuf rah. berkata, “Sebanyak mana kelemahan iman, sebanyak itulah niat akan rosak”. Niat yang rosak datang daripada kelemahan iman. Kerosakan yakin menyebabkan amal yang dibuat bukan kerana Allah s.w.t. Yakin yang rosak menyebabkan cacat dalam niat. Keistimewaan dakwah ialah untuk membina iman. Dakwah diberikan untuk bina yakin. Untuk kukuhkan iman, kerja-kerja nabi adalah dakwah ‘illallah’. Bukan setakat mereka sahaja bagi dakwah tetapi mereka menjadikan orang yang mereka dakwah juga sebagai da’i. Nabi sendiri telah beritahu dakwah sesiapa yang terima dakwah ditangan Nabi, maka pada masa itu juga dia akan jadi da’i. Bagi dakwah untuk bina iman dia sendiri dan pada masa yang sama juga dia jadikan orang lain da’i. Ini cara dakwah Nabi s.a.w.<br /><br />Usaha untuk iman tidak diberi tumpuan. Orang tidak sangka bahawa iman itu pun satu benda yang perlu diusahakan. Mereka menyangka, beramal (buat amal) kemudian barulah iman akan meningkat, sedangkan tanpa iman, amal tidak ada roh. Kalau tidak ada keyakinan pada janji-janji Allah s.w.t, apakah benda yang akan bawa manusia kepada hukum-hukum Allah s.w.t? Siapakah yang akan timbulkan harapan pada janji-janji Allah s.w.t? Siapa akan bawa manusia ini takut pada amaran-amaran Allah s.w.t? Oleh kerana iman, sahabat-sahabat sentiasa ada fikir. Banyak mana iman bertambah, maka sebanyak itulah dia akan takut kepada nifaq. Hanzalah r.a kata dia telah munafik. Abu Bakar r.a kata dia telah munafik. Ini orang Badar, orang Uhud, tidak pernah mungkir janji, tidak pernah khianat mana-mana amanah, tidak pernah ada mana-mana alamat nifaq pun pada mereka, tetapi sebabnya hanya keadaan mereka berlainan depan Nabi s.a.w, dengar cerita syurga, neraka dan apabila mereka pulang ke rumah, sudah berubah. Mereka dengar, orang-orang beriman ini, seolah-olah mereka nampak Allah s.w.t di mana-mana pun. Perasaan mereka depan Nabi s.a.w telah hilang, sebab itu dia kata, “Hanzalah telah munafik”. Abu Bakar dengar dan Abu Bakar kata, “Ini pun berlaku pada aku juga”.<br /><br />Sebanyak mana iman meningkat, sebanyak itulah seseorang akan takut pada nifaq, akan benci pada nifaq. Tidak mungkin ada alamat-alamat nifaq dalam diri mereka. Oleh kerana kita tidak ada tumpuan pada iman, walaupun ada tanda-tanda nifaq dalam diri kita, tetapi kita sangka kitalah orang yang sempurna. Tidak penuhi janji, khianat dalam amanah, sangka ia satu kejayaan bila dapat khianat amanah orang. Ini semua tanda-tanda nifaq kerana tidak ada iman. Oleh itu, perkara yang terdahulu yang perlu diusahakan ialah atas iman. Iman akan datang bila usaha atas iman.Usaha iman ialah seru manusia kepada Allah s.w.t tetapi kita telah salah faham iaitu dakwah untuk orang lain. Dakwah sebenarnya untuk da’i itu sendiri. Dakwah ialah untuk orang yang buat dakwah itu sendiri. Siapa yang bagi dakwah untuk dia sendiri, maka dengan dakwah itu, yakin dia akan bertambah dan orang yang didakwah akan datang kepada apa yang da’i itu yakini. Dakwah adalah untuk da’i itu sendiri. Dakwah untuk pendakwah itu sendiri. Jangan kita salah faham iaitu dakwah untuk orang lain. Apabila kita bagi dakwah pada orang lain untuk bina iman kita, untuk bawa diri kita sendiri kepada amal, untuk bawa yakin kita kepada Allah s.w.t, maka dakwah cara itu akan bawa keyakinan pada diri dia sendiri.<br /><br />Bila dakwah keluar daripada umat, maka keluar yakin daripada umat. Bila yakin telah keluar daripada umat, maka dia akan bergerak mengikut tempat yang dia nampak ada manafaat. Tidak nampak lagi jalan untuk ambil manafaat dari khazanah Allah s.w.t, melalui perintah-perintah Allah s.w.t. Dia tidak yakin lagi dengan melakukan larangan-larangan Allah s.w.t, dia akan dapat kejayaan dan dia akan taat pada apa yang dia yakin. Manusia beribadat atas apa yang dia yakin.<br /><br />Rukuk (tunduk), itu bukan hanya ibadat, kita tidak tunduk di depan selain daripada Allah s.w.t, bererti kita tidak beribadat selain daripada Allah s.w.t. Ibadat bukannya tunduk di depan mana-mana benda. Islam bukannya tundukkan kepala pada mana-mana, Islam adalah serahkan diri pada Allah s.w.t. “Diri saya dan harta saya, daripada lahir hingga mati, seluruh ibadat, seluruh pengorbanan”. Yang dimaksudkan dengan sembahyang ialah pengorbanan diri. Semuanya diserahkan kepada Allah s.w.t, itulah yang dinamakan Islam. Bukan hanya untuk tundukkan kepala. Ibadat bukan hanya tundukkan kepala.<br /><br />Apa yang diyakini, kita akan taat pada benda-benda itu. Apa yang kita yakin, kita akan beibadah pada benda-benda itu. Nabi s.a.w telah beritahu dalam satu riwayat, “Bila taat sahaja pada satu benda, maka dia telah beribadat pada benda itu”. Kita tengok antara kita sendiri, kita taat isteri kita, kita taat perniagaan kita, kita taat kedai kita, kita taat kerajaan kita, kita taat selain daripada Allah s.w.t. Kita lihat diri kita masing-masing. Bila taat pada benda itu, maka dia sedang beribadat kepada benda itu, mahfum hadith Nabi s.a.w, seorang sahabat, dia seorang nasrani, dia telah beriman dengan Nabi s.a.w. Selepas masuk Islam dia tanya, “Wahai Rasulullah, sebelum beriman dengan tuan kami beribadat kepada Allah juga, kami taat pada Allah juga, kami tidak pernah terima selain daripada Allah sebagai Rab, kami hanya taat pada Allah s.w.t. Sebelum datang kepada tuan, kami dalam satu agama yang beribadat kepada Allah s.w.t, tetapi kami tidak faham, dalam Quran ada ayat yang mengatakan, ‘Mereka telah menjadikan rahib-rahib mereka sebagai tuhan, sebagai Rab, selain daripada Allah s.w.t’, kenapa Allah s.w.t kata demikian dalam Quran? Nabi s.a.w jawab, “Beritahu aku, apabila rahib-rahib kamu, mereka menghalalkan perkara yang haram, mengharamkan perkara halal, adakah kamu terima mereka?” Kata sahabat tadi, “Ya, apa yang mereka kata kami terima”. “Kalau kamu terima mereka, maka kamu telah beribadat kepada mereka”.<br /><br />Kita tengok kilang, pekebun-pekebun, pemerintah-pemerintah, tengok majoriti, kita taat sesuatu perkara, maka kita sedang beribadat kepada benda itu. Segala ibadat-ibadat badan, segala ibadat-ibadat harta, diri dan harta, daripada mula lahir, semua untuk Allah s.w.t. Keyakinan pada janji-janji Allah s.w.t akan menyebabkan manusia taat perintah Allah s.w.t, menjalankan hukum-hukum Allah s.w.t. Taat disebabkan janji-janji Allah s.w.t. Sebanyak mana keyakinan kepada janji-janji Allah s.w.t, maka sebanyak itulah manusia akan mampu untuk taat perintah Allah s.w.t tetapi keyakinan pada makhluk, kejahilan pada agama, kesesatan dari segi aqidah akan datang bila manusia tinggalkan dakwah. Bila tinggalkan dakwah, pertama, kejahilan, kedua, kesesatan dari segi aqidah. Tidak akan kenal siapa yang menciptakannya. Bila tinggalkan dakwah, keyakinan pada Allah s.w.t akan keluar, keyakinan pada selain dari Allah s.w.t akan masuk sehingga insan tidak boleh membezakan manakah jalan kejayaan untuknya. Adakah kejayaan saya dalam perintah-perintah Allah s.w.t ataupun dalam bentuk-bentuk dunia.<br /><br />Apa yang didakwahkan, itulah keyakinan yang akan masuk ke dalam hati. Ini satu perkara yang pasti. Kalau buat perniagaan, tidak mungkin akan datang yakin kepada Allah s.w.t, kalau buat dakwah kepada pertanian, tidak mungkin akan datang keyakinan pada Allah s.w.t. Dakwah kepada selain daripada Allah s.w.t tidak mungkin akan datang keyakinan Allah dalam hati. Keyakinan pada Allah s.w.t datang hanya dengan dakwah kepada Allah. Yakin kepada Allah s.w.t akan datang bila kita bawa hamba Allah kepada Allah s.w.t. Bila umat telah hilangkan dakwah, maka datang satu keadaan yang mana telah menyebabkan hilang amalan makruf nahi mungkar. Sehingga begitu sekali, sehingga umat telah salah faham iaitu kalau dia sendiri tidak amal, maka dia tidak perlu dakwah orang lain. Ini kefahaman umat sekarang. Salah faham yang begitu besar dalam umat. Kerana salah faham ini, kejahilan telah berleluasa dalam umat. Buat sendiri-sendiri sahaja. Kalau tidak buat amal, jangan beritahu orang lain, ini salah faham yang berlaku dalam umat. Umat ini telah diberitahu tanggungjawabnya berkali-kali.<br /><br />Masa nabi menyediakan umat ini, nabi telah beritahu tanggungjawab umat ini. Nabi tidak kata, “Kalau kamu tidak amal, kamu jangan suruh orang lain buat”. Satu orang yang tidak amal untuk diri dia sendiri, tidak ada kekurangan tanggungjawab dia untuk dakwah orang lain pada amal itu. Bukanlah dia tidak amal perkara itu, tanggungjawabnya untuk dakwah orang lain pada amal itu tidak kurang sedikit pun. Satu orang tidak sembahyang fardhu, kefardhuan dia untuk dakwah orang lain kepada sembahyang tidak kurang sedikit pun. Satu orang tidak buat satu amal, tidak bererti tanggungjawab dia untuk bawa umat kepada amal itu berkurangan, tidak! Tanggungjawab dia masih sama lagi.<br /><br />Nabi s.a.w telah bangunkan setiap umat ini pada dakwah. Bagaimana Nabi sendiri buat dakwah. Sesiapa yang ingin lepaskan diri mereka daripada dakwah nabi, tidak mahu dengar dakwah nabi, tidak mahu dengar tilawah nabi, yang menyangka Quran adalah sihir, seumpama Tufir b. Amir, dia masukkan kapas ke dalam telinga dia supaya tidak dengar bacaan Quran Nabi s.a.w. Tetapi dia menjadi orang pertama dakwah kaum dia. Dia telah terima dakwah Nabi s.a.w dan telah pergi untuk dakwah.<br /><br />Rasulullah s.a.w telah bangunkan dakwah kepada umat. Umat terbahagi kepada 3 iaitu lelaki, perempuan dan kanak-kanak. Rasulullah s.a.w telah bentangkan dakwah kepada umat ini sehingga pada masa yang sama, ketiga-tiga jenis orang ini telah terima dakwah, Abu Bakar r.a, Khadijah r.ha dan Ali r.a. Hari pertama dakwah dimulakan, pada masa itu juga dakwah diterima. Pada hari yang sama, Rasulullah s.a.w tidak biarkan mereka pada perniagaan mereka, pada pertanian mereka, tetapi Rasulullah s.a.w telah beritahu dakwah sebagai maksud dan telah beritahu untuk selesaikan masalah dengan perintah Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w tidak serahkan umat ini pada pemerintah, pada peniaga, pada petani, tetapi Rasulullah s.a.w telah ajar umat ini, “Mintalah pertolongan dengan sabar dan solat”.<br /><br />Rasulullah s.a.w telah beritahu jalan kejayaan pada umat ini. Inilah jalan kejayaan iaitu “lailahaillallah tuflihun”. Rasulullah s.a.w telah bangkitkan umat ini pada dakwah kalimah. Asbab hidayah tidak berada di luar manusia. Asbab hidayah bukan berada di luar manusia. Asbab hidayah dalam diri manusia itu sendiri. Dalam diri manusia sendiri ada asbab hidayah. Hidayah tidak dari harta, pada kerajaan tetapi hidayah dapat dari Allah s.w.t dan asbabnya ada dalam diri manusia sendiri. Siapa yang telah buat usaha yang betul, gunakan diri dia dengan betul, janji Allah s.w.t yang pasti, dia akan dapat hidayah. Tufail Addausi beritahu, walau satu orang pun tidak mahu dengar dakwah, tetapi cara nabi s.a.w bagi dakwah, bukan setakat dia terima dakwah, dia telah jadi orang pertama untuk dakwah kaum dia. Begitulah bentuk dakwah Nabi s.a.w. Bukan setakat orang itu terima dakwah, orang itu sendiri telah bagi dakwah. Itulah cara dakwah yang sepatutnya kita belajar.<br /><br />Sahabat-sahabat r.a, perangai mereka, tabiat mereka adalah tabiat dakwah. Mereka tidak anggap kerja mereka itu sebagai kerja kecuali hanya dakwahlah kerja mereka. Mereka telah dapat nisbat dakwah. Mereka anggap yang lain-lain itu sebagai nisbat kerja mereka, pertanian, perniagaan, kerajaan, pakaian, kasut, emas, perak, semua tidak ada apa-apa perhubungan pun. Mereka buat perniagaan besar-besar, tetapi mereka tidak anggap mereka ada hubungan dengan perniagaan. Di belakang nama mereka radiallahuanhu wa roduan. Mereka kenalkan diri mereka sebagai Ansar atau Muhajir, ini cara pengenalan mereka. Mereka tidak ada hubungan langsung dengan benda-benda lain. Mereka ada hubungan terus dengan kerja Nabi Ibrahim a.s. Allah s.w.t kata, “Aku namakan kamu sebagai orang Islam”. Allah s.w.t yang ciptakan kita dan bagi nama pada kita. Umat ini telah diberi nama oleh Allah s.w.t sebagai orang Islam, bukan orang peniaga, bukan petani, bukan pegawai.Umat ini tinggalkan dakwah, sehingga dia telah lupa hubungan dia dengan dakwah. Tidak ada mana-mana hubungan dalam sahabat, kecuali hubungan sebagai Ansar atau hubungan sebagai Muhajir kecuali satu orang yang telah berhijrah kerana satu orang perempuan bernama Ummu Qais. Dia dinamakan muhajir Ummu Qais, yang lain semua hanya Muhajir dan Ansar. Dia masyhur sebagai muhajir Ummu Qais, hijrah kerana perempuan.<br /><br />Begitulah dakwah adalah umum dikalangan mereka. Ada juga dikalangan mereka, siapa yang ada asbab sahaja, belajar agama. Buat usaha duit dulu kemudian belajar agama? Tidak! Sahabat-sahabat r.a, banyak mana kemiskinan mereka, dialah yang paling banyak hasilkan agama. Abu Hurairah r.a, paling kebulur, paling lapar, tetapi dialah pakar hadith yang paling besar. Usman r.a orang yang paling lapar, tetapi dia orang yang paling malu sekali. Jaafar r.a paling lapar, tetapi paling tepat bagi fatwa, mufti paling besar, yang paling tahu tentang halal dan haram.<br /><br />Tidak diberitakan agama akan datang sebanyak mana asbab yang kamu buat tetapi diberitahu bahawa agama akan datang sebanyak mana usaha yang kamu buat. Agama tidak datang berkadar asbab, tetapi agama datang berkadar usaha. Agama tidak datang dengan asbab-asbab dunia. Hanya satu cara sahaja untuk dapat hidayat iaitu dakwah. Sebanyak mana kita dakwah manusia kepada Allah s.w.t, sebanyak itulah kayakinan kita kepada Allah s.w.t dan bawa kita kepada sembahyang, bawa kita kepada zikir, bawa kita kepada tilawah, bawa kita kepada ikhlas. Sebanyak mana usaha dijalankan, sebanyak itulah agama akan hidup. Atas inilah Nabi telah bangunkan sahabat-sahabat.<br /><br />Seorang sahabat datang untuk belajar agama, menunggang unta, jatuh dari unta, patah leher. sahabat lain datang beritahu Nabi s.a.w, “Telah berlaku sekian-sekian”. Nabi kata, “Tengok keadaan sahabat kamu, dia telah meninggal”. Nabi s.a.w datang dan tengok dia. Nabi s.a.w kata, “Dia datang belajar agama dalam keadaan lapar”. “Bagaimana tuan tahu?”, sahabat tanya. Nabi s.a.w kata, “Saya tahu bila rohnya keluar, bidadari-bidadari datang bagi makanan pada dia kerana itulah saya tahu dia datang dalam keadaan lapar”.<br /><br />Keperluan kita kepada hidayah adalah lebih besar daripada makanan kita, pakaian, kenderaan, rumahtangga kita. Oleh kerana itu, hidayah tidak pernah disertai dengan benda-benda yang lain. Hidayat tidak diletakkan berkadar dengan harta atau berkadar dengan pakaian atau berkadar dengan benda-benda lain. Satu orang datang beritahu, “Wahai Rasulullah s.a.w, saya ini hitam, saya miskin, saya hodoh, saya buruk, masukkanlah saya ke dalam syurga”. Rasulullah s.a.w kata, “ Kenapa tidak? Bahkan saya akan masukkan kamu ke dalam syurga. Sahabat itu terus bagi nyawanya di jalan Allah s.w.t untuk takazah agama. Rasulullah s.a.w datang untuk sembahyangkan jenazahnya. Rasulullah s.a.w senyum apabila tengok jenazahnya. Rasulullah s.a.w kata, “ Rupa/Wajah kamu telah dicantikkan oleh Allah s.w.t, harta kamu telah dibanyakkan oleh Allah s.w.t”. Hidayat tidak bergantung pada rupa paras. Allah s.w.t tidak tengok pada rupa paras dan harta kamu. Allah s.w.t tengok keinginan hati untuk beri hidayat. Nabi s.a.w beritahu sahabat-sahabat, “Rupa buruk, kulit hitam, miskin, Allah s.w.t telah tambahkan hartanya dan Allah s.w.t telah masukkan dia ke dalam syurga dan Allah s.w.t telah jadikan dia cantik”. Rasulullah s.a.w kata, “ Saya tengok bidadari-bidadari syurga bergaduh, siapakah diantara mereka yang mula-mula sekali masuk ke dalam jubah sahabat tadi”.<br /><br />Hidayah tidak pernah pandang keadaan seseorang. Rasulullah s.a.w tidak pernah ajar sahabat cari makan dahulu, lepas cukup makan, baru buat kerja hidayat atau baru hendak belajar agama. Rasulullah s.a.w tidak pernah beritahu sahabat-sahabat sempurnakan segala keperluan dunia kamu, kemudian barulah buat kerja agama. Oleh kerana itu, didapati dikalangan sahabat-sahabat, walaupun mereka orang paling miskin, walaupun paling lapar sekali, paling banyak menderita kelaparan tetapi merekalah paling banyak mujahadah untuk agama Allah s.w.t dalam apa segi sekali pun. Abu Hurairah r.a paling lapar sekali tetapi muhadith yang paling besar. Kaab b. Malik adalah qari yang paling baik dan dia juga orang yang paling lapar. Usman r.a mempunyai sifat yang paling pemalu sekali. Keadaan agama sahabat-sahabat tidak pernah bergantung pada keadaan dunia mereka. Apa pun keadaan dunia mereka, mereka diajar oleh Nabi s.a.w untuk buat kerja agama.Agama terhasil bukan bergantung pada asbab-asbab dunia tetapi bergantung pada sebanyak mana usaha. Sebanyak mana usaha dijalankan, maka sebanyak itulah agama dapat dihasilkan. Mereka tidak pernah dihubungkan dengan mana-mana benda dunia atau mana-mana kerja dunia mereka walaupun mereka buat benda itu, mereka berniaga, mereka ada kebun, tetapi tidak ada satu orang pun daripada mereka dihubungkan dengan benda-benda itu. Pengenalan mereka, ta’aruf sesama mereka, mereka tidak kenalkan diri mereka sebagai peniaga, petani dsbnya. Sebaliknya apabila kita sebut nama mereka, belakangnya ada ‘radiallahhuanhu’. Pengenalan diantara mereka samada muhajir atau ansar. Inilah keadaan sahabat-sahabat. Muhajir dan ansar, dua keadaan untuk bantu agama, untuk kerja agama.<br /><br />Kita perlu fikir atas asas apakah Rasulullah s.a.w telah tinggalkan umat ini? Bagaimana Rasulullah s.a.w, pada hari pertama lagi, Baginda s.a.w telah bentangkan dakwah pada umat ini dan semasa Baginda s.a.w tinggalkan umat ini, masa tinggalkan dunia ini. Didapati daripada riwayat, Rasulullah s.a w tinggalkan 3 perkara kepada umat ini. 3 perkara yang Baginda s.a.w pesan sebagai pesanan terakhir. Apakah perkara terakhir yang Baginda s.a.w bagi pada umat ini sebagai wasiat? Wasiat adalah perkara yang wajib diamalkan kerana orang itu sudah hendak pergi, sebelum pergi dia tinggalkan pesanan. Atas 3 perkara inilah tarbiyah umat ini dan atas 3 perkara inilah umat ini telah dibangkitkan. Telah diserahkan 3 tanggungjawab ini pada umat ini. Semasa tinggalkan umat ini, Rasulullah s.a.w tidak beritahu perkara yang baru. Atas 3 asas inilah sebenarnya usaha nabi, tarbiyah nabi.<br /><br />Kalimah-kalimah terakhir Nabi s.a.w semasa meninggalkan dunia ini. Baginda s.a.w pesan, pertama, “Assolah, assolah”, “Jagalah sembahyang, jagalah sembahyang”. Kedua, “Hak-hak hamba. Ketiga, “Hantarlah tentera Usamah r.a”. Semua orang faham apa kedudukan wasiat dalam agama. Wasiat ini wasiat siapa? Wasiat Nabi s.a.w, khatammul ambiya, nabi terakhir. 3 pesanan ini termasuk ibadah, muamalat, muasyarah dan usaha untuk menghidupkan ibadat, muamalat, muasyarah. Baginda s.a.w beritahu apa yang perlu dibuat dan beritahu bagaimana perkara-perkara ini boleh dihidupkan. Dalam pesanan Nabi s.a.w, “Assolah, assolah” telah termasuk semua hukum-hukum Allah s.w.t. Hak hamba adalah yang paling kecil, tetapi yang paling kecil pun dipesan, bermakna yang lebih besar daripada itu, hak ayah, hak isteri, hak anak, hak orang-orang Islam, semuanya dipesan oleh Nabi s.a.w.<br /><br />Sembahyang adalah tiang agama yang membezakan antara iman dan kufur. Nabi s.a.w telah pesan tentang sembahyang dan semua hukum-hukum ibad. Seluruh agama telah dipesan. Bagaimana hendak hidupkan 2 perkara ini. “Jangan kamu terkesan dengan kewafatan aku”. Dakwah diterima daripada Nabi s.a.w tanpa ada apa-apa halangan. Nabi s.a.w telah tinggalkan 3 perkara ini iaitu hukum Allah s.w.t, hukum ibad dan bagaimana hendak usahakan untuk hidupkan semua agama ini. Nabi s.a.w pesan, teruskan hantar tentera Usamah r.a. Apa wasiat Nabi s.a.w? Walaupun datang musibah yang paling besar, apa musibah yang lebih besar daripada wafatnya Nabi s.a.w? Tidak ada! Walaupun dunia ini ditimpa musibah yang paling besar sekalipun , jangan tangguh kerja agama, itulah maksud Nabi s.a.w. Tidak ada musibah yang lebih besar menimpa dunia ini selain daripada kewafatan Nabi s.a.w, tetapi itupun Nabi s.a.w pesan, jangan tangguhkan tentera Usamah r.a. Usamah adalah cucu angkat Nabi s.a.w iaitu anak kepada Zaid r.a.<br /><br />Oleh kerana itu, kita kena istighfar atas kelalaian kita dan buatlah keputusan bahawa kita akan jadikan kerja ini sebagai maksud hidup kita. Sebanyak mana dakwah hidup, sebanyak itulah agama akan hidup. Iman dan amal akan hidup berkadar dengan dakwah. Sebanyak mana dakwah keluar, sebanyak itulah agama akan keluar dan kelemahan dalam yakin pun akan datang. Masalah sebenarnya bukan untuk kita seorang sahaja. Seluruh usaha ini adalah untuk tukar suasana seluruh dunia. Kalau tidak, keadaan kerosakan akan mengalahkan agama yang ada pada infradi-infradi. “Aku adalah Rasul kepada kamu semua dalam satu masa”, untuk orang hitam, untuk orang putih, untuk peniaga, untuk pekilang, untuk orang yang majoriti, untuk orang yang ada kekuatan jasmani, untuk raja, untuk menteri, untuk mana-mana kampung, untuk mana-mana tempat. Nabi s.a.w tidak khususkan pada mana-mana benda ini. Nabi s.a.w datang untuk semua manusia. Sekarang ini, nabi untuk seluruh umat dan umat ini hanya untuk infradi mereka, tidak! Tanggungjawab kenabian adalah untuk ijtima’i, untuk seluruh umat. Demikian juga tanggungjawab umat ini untuk seluruh umat.Nabi tidak datang untuk mana-mana kaum tertentu atau mana-mana kampung tertentu. Nabi s.a.w adalah untuk seluruh alam. Oleh itu, setiap peribadi umat ini juga bertanggungjawab untuk seluruh manusia di seluruh alam. Setiap orang daripada umat ini bertanggungjawab untuk seluruh manusia. Allah s.w.t beritahu pada Nabi s.a.w, “Nabi adalah untuk seluruh umat dan seluruh umat adalah untuk seluruh umat”. Amal untuk peribadi, tidak cukup untuk umat ini. Keselamatan umat ini adalah dalam fikir untuk seluruh umat yang lain. Kalaulah rumah jiran terbakar, dia keluar daripada rumahnya sendiri, kalau dia keluar untuk jaga rumah dia sahaja, maka rumah jiran dia tidak akan selamat dari kebakaran dan kebakaran akan kena rumah dia juga. Kita kena ajar agama untuk keluarga kita. Kejahilan adalah neraka. Keadaan yang tidak ikut agama adalah neraka. Dalam Quran ada diberitahu, “Jaga diri kamu dan keluarga kamu daripada neraka”. Apa maksudnya? Ajar agama pada keluarga kamu. Belajar agama dan kamu kena ajar agama pada keluarga kamu. Belajar agama dan ajar agama. Ajar jiran kamu, ajar orang kampung kamu, ajar orang marhallah kamu, ajar orang daerah kamu, ajar orang negeri kamu dan ajar orang seluruh alam.<br /><br />Dengan perantaraan dakwah, kita kena tukarkan keadaan, tukarkan suasana untuk jaga agama. Kita jaga agama kita dan kita jaga agama orang lain juga. Sekarang bukan masanya kita lari dari tempat yang rosak agama dan selamatkan diri. Siapa yang tinggalkan satu tempat untuk jaga agama dia seorang sahaja bererti dia telah engkar tanggungjawab dia untuk jaga agama umat ini. Peningkatan agama dalam diri sendiri ialah bila kita usaha untuk tingkatkan agama dalam diri orang lain. Agama dalam diri kita akan kekal dengan kita usaha atas agama dalam diri orang lain. Siapa yang tidak dakwah orang lain untuk bawa pada iman, untuk ajak pada amal, maka dia sendiri telah tutup jalan keselamatan untuk diri dia sendiri. Tafsir surah Al-Asr, siapa yang amal untuk diri dia sendiri, tidak bawa orang lain pada amal, dia sedang tutup jalan keselamatan untuk diri dia sendiri. Perkara yang disebut oleh Quran untuk selamatkan diri adalah bawa umat kepada amal, bawa umat kepada iman. Ini ditentukan oleh Quran, cara Quran. Apa yang ditulis dalam Quran bukan sekadar pengalaman tetapi satu benda yang pasti berlaku. Oleh itu, kita kena tambah pengorbana kita dan buat azam untuk sebarkan kerja agama ke seluruh alam.<br />Jangan tinggalkan majlis, kita sabar, kita sudah duduk lama, sabar sekejap sahaja lagi, insya’Allah, Allah s.w.t jadikan itu asbab untuk pilih kita untuk kerja agama sehingga akhir hayat kita. Jangan rosakkan majlis.<br /><br />Seluruh umat ini telah dijadikan asbab untuk hidayat dengan syarat dia digunakan untuk hidayat, bukan untuk asbab dunia. Sebahagian orang usaha atas dunia, atas benda-benda, sehingga dapat kerehatan dunia. Sebahagian orang bina senjata untuk dapat keselamatan. Sebahagian orang usaha atas ubat untuk dapat kesihatan. Bukan itu kerja umat. Umat ini dihantar sebagai perantaraan untuk hidayat. Rasulullah s.a.w beritahu pada Ali r.a, “Kalaulah dengan asbab kamu satu orang dapat hidayat, maka lebih baik daripada unta-unta merah”.<br /><br />Dengan dakwah infradi akan wujud kemampuan untuk terima hak. Abu Sufiyan terima Islam, dia satu orang yang keras. Abbas r.a kata pada Nabi s.a.w, “Serahkan Abu Sufiyan pada saya, saya akan tashkil dia, saya akan pujuk dia”. Sahabat-sahabat fikir, siapa hendak bagi makan, siapa hendak ajar sembahyang, mereka semua tunaikan takazah dakwah. Takazah untuk ajak pada agama, pada ibadat, pada Islam yang sempurna. Dia telah berusaha atas Abu Sufiyan sepanjang malam. Hasil usaha sepanjang malam, pada keesokan paginya, Abu Sufiyan nampak satu orang sedang berwudhuk dan dia tanya, “Adakah kamu taat begitu sekali pada Rasul kamu? Apa sahaja yang dikatakan kamu taat?” Abu Sufiyan kata, “Anak saudara kamu ada kerajaan”. Abbas r.a jawab, “ini bukan kerajaan, ini adalah nabuwah”. Sahabat-sahabat taat pada Rasulullah s.a.w. Sahabat usaha atas orang-orang, mereka dihantar sebagai asbab hidayat. Kalau kita digunakan hanya untuk dunia, maka kita dalam bahaya. Umat tidak akan dapat hidayat sebaliknya umat akan dapat kesesatan. Kita kena buat keputusan bahawa kerja dakwah akan dijadikan sebagai maksud hidup kita. Keluar daripada sini dengan azam ini, bawa seluruh umat kepada kerja dakwah. Buat kerja ini dengan diri kita sendiri. Bangun bagi nama. Sesiapa yang ada keinginan untuk tambah masa, bangun juga. Kita tunggu sampai tashkil habis. Walaupun kita tidak dapat keluar, kita doa supaya orang dimudahkan keluar dan doa supaya Allah s.w.t pilih kita juga dimasa yang lain. Tashkil adalah roh pada usaha ini, roh pada dakwah. Dakwah tanpa tashkil (seruan untuk keluar ke Jalan Allah) tidak ada roh…</div>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-89809096909301033632011-11-10T00:58:00.000-08:002011-11-10T01:08:41.259-08:00UM BERSELAWAT...<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEZUgRaXxNDbpqfB0tflllpnMSn217U8g-vGDvyHrq3YAaGCG8Ow1UPAjg4uYxdz3RHnDByOAfXdkQP4m3mjb3O4n2_GjxGyROoXTmTaugJ8HGY6OZG4YcjslP1w6J19x7uz928Ydg9oM/s1600/324430_142627189172602_142605209174800_152965_122056794_o.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 283px; DISPLAY: block; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5673289693267337346" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEZUgRaXxNDbpqfB0tflllpnMSn217U8g-vGDvyHrq3YAaGCG8Ow1UPAjg4uYxdz3RHnDByOAfXdkQP4m3mjb3O4n2_GjxGyROoXTmTaugJ8HGY6OZG4YcjslP1w6J19x7uz928Ydg9oM/s400/324430_142627189172602_142605209174800_152965_122056794_o.jpg" /></a><br /><br /><div></div>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-72561676321105178242011-11-08T09:27:00.000-08:002011-11-10T03:16:54.449-08:00Anjuran Untuk Bernikah...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi71WFFBKGkcVjaToeILJMQ-WD7_4nxhfnArF7WHDwfl1NbQ-bB4TRRuipSOlUzNBRFiRjbNGBiWRPg_T2gDpzEgZpy6kdAS1TW6M2TAb6drbUlL85NLhWk-Jcvb2gZRM3b7GFf7Ll6Y0I/s1600/kkk.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 389px; DISPLAY: block; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5672680239897035026" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi71WFFBKGkcVjaToeILJMQ-WD7_4nxhfnArF7WHDwfl1NbQ-bB4TRRuipSOlUzNBRFiRjbNGBiWRPg_T2gDpzEgZpy6kdAS1TW6M2TAb6drbUlL85NLhWk-Jcvb2gZRM3b7GFf7Ll6Y0I/s400/kkk.jpg" /></a><span style="LINE-HEIGHT: 16px; BACKGROUND-COLOR: rgb(255,255,255)" class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span style="TEXT-DECORATION: underline" class="fbUnderline">SOAL HATI REMAJA - PATUTKAH BERKAHWIN AWAL</span></span></span><br /><span style="LINE-HEIGHT: 16px; BACKGROUND-COLOR: rgb(255,255,255)" class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><u></u><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Rasulullah s.a.w bersabda: Tiga perkara yang jangan dilambat-lambatkan, iaitu solat apabila telah masuk waktunya, jenazah apabila telah siap (urusan mandi dan kafan) dan anak gadis setelah ditemui (pasangan) yang sesuai untuknya. (H.R. Tirmidzi)</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Kahwin awal bukan satu masalah. Mari lihat persoalan-persoalan yang selalu menerjah di kepala anak-anak muda yang fitrahnya terhalang atas sebab-sebab tertentu.</p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px"></p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">1. Kahwin waktu masih belajar, adakah tidak mengganggu pelajaran?</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px"></p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Siapa cakap kahwin waktu sedang belajar mengganggu? Salah tanggapan tu. Sepatutnya, kahwin awal lebih memberi kita semangat yang membara. Yelah, sudah ada pasangan yang halal dan akan sentiasa menyokong kita, mesti la lagi bersemangat mau belajar kan? Lagi satu, orang yang sudah kahwin ni akan berasa lebih bertanggungjawab dari sebelum kahwin. Sebab mereka tahu bahawa mereka punya pasangan untuk dijaga, jadi mereka pun akan berusaha untuk buat yang terbaik bagi pasangan mereka. Apa-apa pun, tengok ibu bapa kita saja sebagai contoh. Sudah kahwin, tapi adakah mengganggu kerja mereka? Tidak kan?</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">2. Saya masih belajar, macam mana mahu bagi nafkah pada isteri kalau belum ada kerja?</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Saya tahu ramai antara kita yang masih belajar, dan ramai yang meminjam dapat elaun biasiswa. Saya beranggapan pasangan yang ingin dikahwini jugak masih study Jadi ia bermakna dua-dua masih dapat hidup dengan wang yang asas tu. Jadi, sementara masih belum ada kerja, suami berilah nafkah yang termampu kepada isteri. Mungkin $25 atau $50 sebulan? Bergantung kepada berapa banyak isteri gunakan untuk makan. Lagipun, isteri jugak ada wang, jadi tak perlu rasa ada masalah di situ. Yang penting dua-dua masih dapat hidup. Lain la kalau isteri demand kereta, rumah, rantai emas, baju berlambak-lambak, dan macam-macam lagi. Jadi, sepatutnya tiada masalah dalam bab nafkah. Cuba kita tengok orang Arab zaman Nabi dulu. Adakah kebanyakan daripada mereka orang berharta? Tidak. Mereka cuma mampu memberi isteri makan makanan setakat yang mereka mampu beri. Itu pun sudah mencukupi untuk dijadikan nafkah. Nabi tak larang pun orang miskin berkahwin. Jangan jadikan kekurangan wang sebagai penghalang perkahwinan. Itu namanya menyalahkan takdir Allah. Berdosa.</p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px"></p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Firman Allah: Dan kahwinkanlah orang-orang bujang (lelaki dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang soleh dari hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya kerana Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi Maha Mengetahui. (An-Nur:32)</p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px"></p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">3. Macam mana mahu cari modal untuk majlis perkahwinan?</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Apa perkara asas dalam kahwin? Ya, akad nikah dan walimatul urus. Merisik dan bertunang tu bukan wajib pun. Jadi, potong kos seperti bagi hantaran waktu merisik dan bertunang, sudah jimat wang. Waktu akad nikah pun, jemputlah keluarga terdekat dengan kawan-kawan saja yang dapat datang. Berdosa bila tidak menghadiri jemputan walimatul urus. Jadi, jimat sikit kos kenduri. Buang wang saja sewa pelamin, sewa baju pengantin, sewa jurukamera dengan mak andam semua tu kerana ia termasuk dalam hal-hal yang sia-sia. Mas kahwin pun tidak perlu tinggi-tinggi kerana sebaik-baik magar adalah yang paling rendah. Mudah saja majlis perkahwinan dalam agama Islam. Tidak sampai puluh ribu pun.</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Sabda Rasulullah s.a.w: Tiga golongan yang akan selalu diberi pertolongan oleh Allah ialah seorang mujahid yang selalu memperjuangkan agama Allah s.w.t, seorang penulis yang selalu memberi penawar dan seorang yang menikah demi menjaga kehormatan dirinya. (H.R. Thabrani)</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">4. Tidak terlalu awalkah untuk saya berkahwin?</p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px"></p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Kalau rasa dengan kahwin boleh buat semangat untuk belajar semakin meningkat, kahwin la. Kalau rasa kahwin boleh buat diri semakin bersemangat dalam agama, kahwin la. Kalau rasa kahwin boleh elak daripada fitnah dan maksiat, kahwin la. Itu maksudnya, kahwin memang perlu di usia muda. Benda yang baik, jangan dilambatkan. Takut kelak bertukar menjadi benda yang tidak baik. Cuba bayangkan anda ada pasangan yang disukai. Kan bagus kita cepatkan benda yang baik dengan berkahwin terus. Tapi kalau kita melambatkan perkahwinan yang bagus itu, mungkin kita akan terjerumus ke lembaah maksiat. Kenapa kita boleh beralasan untuk melakukan perkara yang halal, tetapi tidak langsung mengemukakan alasan untuk melakukan perkara yang haram? Tanya diri, jagalah iman.</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Sabda Rasulullah s.a.w: Apabila datang kepadamu seorang laki-laki untuk meminang, yang engkau redha terhadap agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Bila tidak engkau lakukan maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan akan timbul kerosakan yang merata di muka bumi. (H.R. Tirmidzi dan Ahmad)</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">5. Bersediakah saya untuk kahwin awal?</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Ini soalan paling bagus ditanya kepada diri sendiri. Tanya dulu soalan asas ni. Sudahkah saya solat penuh 5 kali sehari semalam? Bertanggungjawab sudahkah saya? Adakah saya panas baran atau penyabar? Adakah saya seorang yang bercakap menggunakan akal atau bertindak menggunakan akal di lutut? Pendek kata, ada banyak soalan spesifik yang boleh ditanya kepada diri sendiri. Walau apa pun jawapan dia, ini nasihat saya. Sentiasalah perbaiki diri dan mantapkan diri. Orang yang sudah berkahwin dan sedang belajar solat lebih baik berbanding orang yang sudah kahwin dan pandai solat tapi tidak amalkannya lepas kahwin. Orang yang bersedia mengubah dirinya adalah yang paling bersedia sebenarnya.</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">6. Macam mana dengan restu ibu bapa?</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Ya, ini la benda paling susah bila mahu kahwin awal. Faktor penghalang paling utama. Kalau kita dapat menjelaskan dengan baik kepada ibu bapa dan mereka faham, insyaAllah tiada masalah untuk berkahwin awal. Tapi kalau ibu bapa kita susah mahu terima sebab fikiran mereka masih terikat dengan fikiran tipikal masyarakat Melayu sekarang ni yang lebih terpengaruh kepada adat dan cerekarama di tv semata-mata, serta pemikiran risau akan tak cukup wang nak sara anak dara orang, sudah tentu mereka tidak akan terima setiap hujah yang diberikan seperti di atas. Apa-apa pun, saya doakan yang terbaik untuk mereka yang mahu kahwin awal supaya cepat bertemu jodoh. Ingat, bila seseorang itu berkahwin kerana ingin mengikut sunnah Rasulullah, maka terbukalah segala pintu rezeki untuknya. Lihat, betapa banyaknya kelebihan kahwin awal. Fikiran kita yang sempit saja membuatkan kahwin ni nampak terlalu susah sangat.</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Umar bin al-Khattab r.a telah berkata: Kahwinlah anak-anak kamu apabila sampai baligh, janganlah kamu menanggung dosa-dosa mereka. (Disebut oleh Ibnu Jauzi dalam Ahkam An-Nisa)</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Nasihat saya untuk golongan-golongan yang sedang hangat bercinta tu, sebaiknya kahwinlah awal. Lebih banyak kelebihan kahwin awal berbanding kahwin lambat. Tapi semua itu pilihan masing-masing juga. Mudah-mudahan setiap pilihan yang kita buat adalah yang terbaik dan dirahmati Allah. InsyaAllah.</p><br /><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">Rasulullah s.a.w bersabda: Siapa yang benci dengan cara hidup (sunnah) ku maka dia tidak termasuk golonganku. (H.R. Bukhari dan Muslim)</p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px"></p><br /><p style="LINE-HEIGHT: 1.5em; MARGIN: 0px">sumber: Hamba Allah swt</p></span></span>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-38214667985657937022011-11-08T09:16:00.000-08:002011-11-08T09:19:52.091-08:00Jemaah Tabligh Dalam Islam - Ustaz Azhar Idrus<iframe width="459" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/m5ZuPpJZYPc?fs=1" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe><div><br /></div>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-84509430240469231462011-10-30T04:21:00.000-07:002011-10-30T04:21:37.214-07:00Maulana Mohd Asri: Peranan Jemaah Tabligh Cukup Besar & Hebat!<iframe width="480" height="270" src="http://www.youtube.com/embed/qkvH-ryLbqI?fs=1" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-50273735681463504762011-10-30T04:19:00.000-07:002011-10-30T04:19:27.047-07:00Khutbah Ustaz Zulkifli Ahmad..<iframe width="459" height="344" src="http://www.youtube.com/embed/EozWwRde4Xc?fs=1" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-69298887550168107412011-10-27T14:24:00.000-07:002011-10-27T14:28:18.178-07:00Syeikh Nuruddin al-Banjari - Penerangan Tentang Jemaah Tabligh (1)<iframe height="344" src="http://www.youtube.com/embed/983OgpFw0LM?fs=1" frameborder="0" width="459" allowfullscreen=""></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-51991973246491280492011-10-27T14:20:00.000-07:002011-10-27T14:32:11.442-07:00Syeikh Nuruddin al Banjari - Penerangan Tentang Jemaah Tabligh (2)<iframe height="344" src="http://www.youtube.com/embed/LbLXF8Gd0sI?fs=1" frameborder="0" width="459" allowfullscreen=""></iframe>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-37615860700364422352011-07-20T05:05:00.000-07:002011-07-20T05:07:15.330-07:00Jilsah Bersama Habib Kazim asSaqqaf..<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi99aICupcqNY7QR5K8mSTozb2ctlqMHnSEZV_Uo0qjzMSJ-Y94Yxb2RuvkSLsMoagVydPjNF5QsXc9h5jz6JXLLX4UJhBpCPRSM_QFLrJ00rwRyQpGT117JZ1AegI2yuHd57wuMPBii28/s1600/270745_10150318178676999_295419981998_9811836_3973972_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi99aICupcqNY7QR5K8mSTozb2ctlqMHnSEZV_Uo0qjzMSJ-Y94Yxb2RuvkSLsMoagVydPjNF5QsXc9h5jz6JXLLX4UJhBpCPRSM_QFLrJ00rwRyQpGT117JZ1AegI2yuHd57wuMPBii28/s400/270745_10150318178676999_295419981998_9811836_3973972_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631404787904349234" border="0" /></a>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-54658992818763750532011-06-22T05:21:00.000-07:002011-06-22T06:10:17.647-07:00Majlis Khatam Kutub Sittah Kali Ke-9.<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6NNX4-PDqBFiiChSml862OD8nhIKIr0DyMMTnRw6v0Xbuc9yze82NsVxcZ67mliYwxt9JV8NfdZ5bzcOwJW0j27H2BrdrVw5OJ6LN4WFLMTQBfOl0Xlt6-T2jWSscg81OapvJp6_Lo94/s1600/31603_1449683725768_1343475216_1162571_7426081_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6NNX4-PDqBFiiChSml862OD8nhIKIr0DyMMTnRw6v0Xbuc9yze82NsVxcZ67mliYwxt9JV8NfdZ5bzcOwJW0j27H2BrdrVw5OJ6LN4WFLMTQBfOl0Xlt6-T2jWSscg81OapvJp6_Lo94/s400/31603_1449683725768_1343475216_1162571_7426081_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5621020618786038690" border="0" /></a>..Masjid Jame' Sri Petaling, Kuala Lumpur..<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieymXIupA7cfMRXCFIHtmT_wmYvA70F7vkvtDbL3uNpV6KKI_VHRzCD7EKsov0n40YTmNa96OSAXdyX6ZDNcrb26MTbw7L7y3ZlC0oOcP9BP-aMgLxGXpmsZWUcoyAIhlimYToue41cLo/s1600/19947_258144588916_827343916_3259316_5373272_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieymXIupA7cfMRXCFIHtmT_wmYvA70F7vkvtDbL3uNpV6KKI_VHRzCD7EKsov0n40YTmNa96OSAXdyX6ZDNcrb26MTbw7L7y3ZlC0oOcP9BP-aMgLxGXpmsZWUcoyAIhlimYToue41cLo/s400/19947_258144588916_827343916_3259316_5373272_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5621020407967397138" border="0" /></a>Maulana Abd Hamid (Mudir Miftahul 'Ulum) bersama<br />Habib Umar (Darul Musthafa, Yaman)<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4LF0DAIZJRwb6O_Domj_Ax4Sc4-vV6kZxJ8shq-7UQ8fg6gj_7n2yzzv0HHBykQidwbzDv2H1_Nk598sL-rlc4pQAv-fQG9tA6osM-Ip8drjKTh6-8XF3GZSIpHWPZONleHmke0anEeI/s1600/26708_134404843246196_100000300424655_281238_3690730_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4LF0DAIZJRwb6O_Domj_Ax4Sc4-vV6kZxJ8shq-7UQ8fg6gj_7n2yzzv0HHBykQidwbzDv2H1_Nk598sL-rlc4pQAv-fQG9tA6osM-Ip8drjKTh6-8XF3GZSIpHWPZONleHmke0anEeI/s400/26708_134404843246196_100000300424655_281238_3690730_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5621020254955502834" border="0" /></a>..Masyaikh Madrasah Miftahul 'Ulum..<br /><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);font-size:130%;" >بسم الله الرحمن الرحيم</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 51, 0);font-size:130%;" >".. Majlis Khatam Kutub Sittah Kali Ke-9 .."</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 153, 0);font-size:130%;" >~Hari Sabtu, 25 Jun 2011~</span><span style="font-size:130%;"><br /><span style="color: rgb(0, 51, 0);">9.00 pagi</span></span><br /><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="color: rgb(51, 102, 102);font-size:130%;" >Dewan Pelajar Madrasah Miftahul 'Ulum,</span><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="color: rgb(51, 102, 102);font-size:130%;" >Masjid Jame' Sri Petaling, Kuala Lumpur.</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);font-size:130%;" >Syeikhul Hadis yang akan mengelolakan majlis yang penuh dengan berkat ini</span><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="color: rgb(0, 102, 0);font-size:130%;" >ialah <span style="color: rgb(0, 153, 0);">Syeikh Maulana Abdul Hamid Bin Chin حفظه الله</span></span><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="color: rgb(0, 102, 0);font-size:130%;" >Mudir Madrasah Miftahul 'Ulum.</span><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="color: rgb(0, 102, 0);font-size:130%;" >Imam Besar Masjid Jame' Sri Petaling, KL.</span><br /><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="color: rgb(0, 102, 0);font-size:130%;" >>...Majlis Terbuka...<</span><br /><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="color: rgb(51, 102, 102);font-size:130%;" >Mari sama-sama hidupkan suasana Hadis Rasulullah SAW.</span><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="color: rgb(0, 51, 51);font-size:130%;" >~Menghayati Khazanah Nabawi~</span><br /></div></div>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1345874077564991527.post-44068515166367571812011-06-21T04:16:00.000-07:002011-06-22T08:20:02.398-07:00Ziarah Tuan Guru Haji Hasyim حفظه الله تعالى (Pondok Pasir Tumboh) sedang uzur..<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXMFeukKhfKtT_SVRAGfEKANLo0yauw88GhWy9M7mdSseExGJYZ26nATD_-alBgXFff2OvS5OVaxYJfNJxUm3DJv6jazsB2nzydGFWVqgPQiqeg2CimaRRwpDkenLwOJ4s28f6PbpxHog/s1600/h.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXMFeukKhfKtT_SVRAGfEKANLo0yauw88GhWy9M7mdSseExGJYZ26nATD_-alBgXFff2OvS5OVaxYJfNJxUm3DJv6jazsB2nzydGFWVqgPQiqeg2CimaRRwpDkenLwOJ4s28f6PbpxHog/s400/h.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5621063801379512914" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqkeugp8LUznvu29exRjVDKmp2BmRmAmqnuokHMlWluM06E5970L3s_M0Tb7QYGKIs7m7iuU6-_G0lMuhFQWz9dTFaXjIqX4glrnMu55FxGLzdbGZcaF9YLf2ewIuuAN8_YmMKiGRJC94/s1600/hjhasim3.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqkeugp8LUznvu29exRjVDKmp2BmRmAmqnuokHMlWluM06E5970L3s_M0Tb7QYGKIs7m7iuU6-_G0lMuhFQWz9dTFaXjIqX4glrnMu55FxGLzdbGZcaF9YLf2ewIuuAN8_YmMKiGRJC94/s400/hjhasim3.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620642017186696530" border="0" /></a>Sayyid Ahmad Alawi & Baba Aziz Fathoni<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ-2aHMYnq5DwIz_LQO1ovqlrSU899ZLoXkZobpFKqgJfzXw8acE9Lb30OlUMUXUAuAhyM3tQ41B2SWsc3tt8wwLvtDEAqeRv0QrmbdUIE_q2p9JSuL0OTun_8HGqeHS5TnFUcp2ZmzgY/s1600/TG+Haji+Hasyim.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ-2aHMYnq5DwIz_LQO1ovqlrSU899ZLoXkZobpFKqgJfzXw8acE9Lb30OlUMUXUAuAhyM3tQ41B2SWsc3tt8wwLvtDEAqeRv0QrmbdUIE_q2p9JSuL0OTun_8HGqeHS5TnFUcp2ZmzgY/s400/TG+Haji+Hasyim.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620641536419643570" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd5Adq86AegIeWi_KQQl0Czu6Nj2n24XtS71d4j7h4YdMdxHcbUTOhjtpXuRXRd3Jt5qBFzEzvFQP3SxxzmoMQ-N9tHkXFIKr0SKoj6U5pkXMgsKu7vMU55eOZ3bhOiYlTqnqmJRXmz2E/s1600/39649_107347312651795_100001295811851_52524_1096970_n.jpg"><br /></a><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcWxTb-_3PwTFpQMxdzS9DR009gYDjoxPKnnN1Mjfd2fWkQcle6VXr8SX_VLpr5yNI_5kp9d_QK5YPSRtuy1ddKsrOHY6gNB_KzRQ2Asp1OS3bOxFU8QaeOyeBfN-BxSEEWPva3fGxQxc/s1600/34652_104721316247728_100001295811851_31525_5084940_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcWxTb-_3PwTFpQMxdzS9DR009gYDjoxPKnnN1Mjfd2fWkQcle6VXr8SX_VLpr5yNI_5kp9d_QK5YPSRtuy1ddKsrOHY6gNB_KzRQ2Asp1OS3bOxFU8QaeOyeBfN-BxSEEWPva3fGxQxc/s400/34652_104721316247728_100001295811851_31525_5084940_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620640513918305506" border="0" /></a>Tn. Guru Hj Hadi Awang.<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAuSIAoDPZwJV0O-BQKAx7MbYo7AFip86V06413RGbAUa0iBufMLjrltnM2v7zTXGn6mToBZDNBY6I_YbSpSmeDP6mgDll6MsL6vqHNjirfwALijayXxzQVrRyUsQjUD6mxZWElQg3_LE/s1600/habib3.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAuSIAoDPZwJV0O-BQKAx7MbYo7AFip86V06413RGbAUa0iBufMLjrltnM2v7zTXGn6mToBZDNBY6I_YbSpSmeDP6mgDll6MsL6vqHNjirfwALijayXxzQVrRyUsQjUD6mxZWElQg3_LE/s400/habib3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620639473047971394" border="0" /></a>Habib Umar bin Hafidz, Yaman.<br /></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_bp3dkSaef_fINz6KWh_YkN2v6-p6cU-etacw3d7RCHuflMh0VvfuudbM7wDTWGzPxJa6t1ZL0-Lri9DfYtJB1IVg3yFR_KKFDbrzGU2Sb1Y2Yb-6Lon7mykVg41BbFiqRy_hVx5kQtY/s1600/tok+ayah.bmp"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_bp3dkSaef_fINz6KWh_YkN2v6-p6cU-etacw3d7RCHuflMh0VvfuudbM7wDTWGzPxJa6t1ZL0-Lri9DfYtJB1IVg3yFR_KKFDbrzGU2Sb1Y2Yb-6Lon7mykVg41BbFiqRy_hVx5kQtY/s400/tok+ayah.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620639016287751250" border="0" /></a>Seorang maulana dari India turut ziarah.<br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuXa3ylUdSpRsRfbzWJPmgSXlk0afSyso7IRVOJsqY7nzyW2nb_WoV6_z6vCtyDtdAcqAQS27l3NKvKRzfecFoCOzmM3_emp2j3Rf4Dn42Camc37AoUWlPlavt0oug58EArdauEiKMvH0/s1600/40391_111024882284038_100001295811851_73158_6525182_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuXa3ylUdSpRsRfbzWJPmgSXlk0afSyso7IRVOJsqY7nzyW2nb_WoV6_z6vCtyDtdAcqAQS27l3NKvKRzfecFoCOzmM3_emp2j3Rf4Dn42Camc37AoUWlPlavt0oug58EArdauEiKMvH0/s400/40391_111024882284038_100001295811851_73158_6525182_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620637967197365682" border="0" /></a>Tn. Guru Nik Abd Aziz<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMcxz8hECHpO4n0dDj41OQ0nKztSaXefMJijtP27cuDHj1-Wmz2bCkEUvN8ltXoA0vHMHpM6ZA0B_Kjs-_2XLqe8tYSIuTSUNXJ_Xnohy1VatIdpYqMerZaIVKunEhJ8WIP1rQsB-RfPw/s1600/Menziarahi+Tuan+Guru+Haji+Hasyim%252C+Pondok+Pasir+Tumboh.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 314px; height: 235px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMcxz8hECHpO4n0dDj41OQ0nKztSaXefMJijtP27cuDHj1-Wmz2bCkEUvN8ltXoA0vHMHpM6ZA0B_Kjs-_2XLqe8tYSIuTSUNXJ_Xnohy1VatIdpYqMerZaIVKunEhJ8WIP1rQsB-RfPw/s400/Menziarahi+Tuan+Guru+Haji+Hasyim%252C+Pondok+Pasir+Tumboh.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620635423583765522" border="0" /></a>Syeikh Nuruddin bersama Tn. Guru<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw4ixTp-U134seFuVoXO8v3Qo6NIwo1UWKGCLDjAAazRb5BTjCmMWPgjn-i_sUGPHygNA6IY5GJbDESlpTGk_Htmi_Jlh3lj-DYBho2tVCJgiQuk5jxMFiq2LKX6eQma8sL5sfZOitCsE/s1600/264097_237477562933425_100000135498661_1178124_5844822_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw4ixTp-U134seFuVoXO8v3Qo6NIwo1UWKGCLDjAAazRb5BTjCmMWPgjn-i_sUGPHygNA6IY5GJbDESlpTGk_Htmi_Jlh3lj-DYBho2tVCJgiQuk5jxMFiq2LKX6eQma8sL5sfZOitCsE/s400/264097_237477562933425_100000135498661_1178124_5844822_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620635041539159362" border="0" /></a>Syeikh Nuruddin menyuapi Tn. Guru<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirIXS-UGZi1VhX4OVSsEG5KWC-B5qnRAL08YSELnbDEVE5ynOdVQlzES8qfS6r7elMRGidkgR2oyq3JhLhS3Jc2LhTUmDshQW7iUAbaH2r8nW3lCbqRLxsNAjthGB2AhNlTXWcQfUtR1A/s1600/Photo0801E001.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirIXS-UGZi1VhX4OVSsEG5KWC-B5qnRAL08YSELnbDEVE5ynOdVQlzES8qfS6r7elMRGidkgR2oyq3JhLhS3Jc2LhTUmDshQW7iUAbaH2r8nW3lCbqRLxsNAjthGB2AhNlTXWcQfUtR1A/s400/Photo0801E001.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620634629179448898" border="0" /></a>dari kiri: akhuna Halim, akhuna Muhyidin (cucu Tn. Guru)<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitHkxKCSLY6dOTV6FJIAO3K91Rw99VeahgsViGOtRXP-hLS01IiEofdlXnhMALzFa_UAOYGVP-y9dfPj6oatzH4GsjySzNZ_wPVa1iouOANpnUdN-GjI-LLsoXE0xfoW1JhugnZG8PGsw/s1600/Photo0803.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitHkxKCSLY6dOTV6FJIAO3K91Rw99VeahgsViGOtRXP-hLS01IiEofdlXnhMALzFa_UAOYGVP-y9dfPj6oatzH4GsjySzNZ_wPVa1iouOANpnUdN-GjI-LLsoXE0xfoW1JhugnZG8PGsw/s400/Photo0803.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620633473025553826" border="0" /></a>alfaqir bersalaman dengan Tn. Guru..<br /></div><span style="font-size:130%;"><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:130%;">بسم الله الرحمن الرحيم</span><br /></div></div><br /></div><div style="text-align: center;">semoga Allah swt merahmati Tn. Guru Hj. Hasyim serta memberikan kebaikan dunia dan akhirat pada beliau.. Allahumma amiin.<br /></div>ibn Abd Rahmanhttp://www.blogger.com/profile/08089932558992968870noreply@blogger.com0