Thursday, November 5, 2009

Sebegitu Luasnya Rahmat Ilahi..

ma'a alHabib Munzir alMusawa di Multaqo' Ulama' 2009 Puncak, Bogor


Hadirin hadirat,

Ingatlah! Akan datang satu saat bibir kita tidak bisa lagi bergetar menyebut nama Allah. Disaat itu kita diturunkan ke dalam kubur kita, dan wajah kita dibuka, dan wajah kita diciumkan ke tembok kubur kita. Lalu kita dikuburkan dan ditinggal oleh semua kerabat. Disaat itu tidak ada kekasih, disaat itu tidak ada jabatan, disaat itu tidak ada harta. Itulah hadirin hadirat kita sendiri, dan disaat itu beruntunglah mereka yang selalu berzikir, yang mengingati Allah dan Allah mengingatinya, yang merindukan Allah dan Allah merindukannya...

Allah masih terus bersabar.. yang ditunggu adalah hamba pendosa, hamba yang hina yang hidup berasal dari sebutir sel, dan akan berakhir sebagai bangkai makanan-makanan haiwan didalam tanah. Menanti hamba-Nya memohon taubat. Dialah Yang Maha Baik. Dialah Yang Maha Mulia. Setelah kita diberi kehidupan, diberi jasad, lantas Allah meminjamkan pula dunia ini beserta isinya. Meminjamkan matahari, meminjamkan bulan, meminjamkan daratan, meminjamkan haiwan dan tumbuhan, meminjamkan air dan lautan. Yang kesemuanya adalah milik Allah. Kita tidak menyewanya, tidak pula membelinya, tidak pula berdoa untuk meminjamnya, Allah yang memberi sebelum kita meminta...

Hadirin hadirat,

Sedemikian luasnya rahmat Ilahi, dan kasih sayang-Nya melebihi semua kasih sayang. Melebihi kasih sayang ibunda kita kepada kita, melebihi kasih sayang kekasih kita kepada kita..

Jangan tahan lidahmu menyebut nama Allah! Jangan berat menyebut nama Allah! Dosa apa yang membuat lidah kita berat menyebut nama Allah?

Kami berlindung pada-Mu dari pedihnya seksa kubur, kami berlindung pada-Mu dari pedihnya seksa Neraka. Pastikan kami selamat dari ini semua...

Wasiat nan indah dari: alHabib Munzir ibn Fuad alMusawwa.